Wednesday, May 6, 2009

Tips menjadi orang yang paling bahagia

Oleh: Imran Ahmad
Sumber: warnaislam.com, Rabu, 08 April 2009

Keimanan menghapuskan keresahan, dan melenyapkan kegundahan. Keimanan adalah kesenangan yang diburu oleh orang-orang yang bertauhid dan hiburan bagi orang yang ahli ibadah.

Yang lalu telah berlalu, dan yang pergi telah mati. Jangan dipikirkan apa yang telah lalu, karena telah pergi dan selesai.

Terimalah qadha' yang telah pasti dan rezki yang telah dibagi itu dengan hati terbuka. Segala sesuatu itu ada ukurannya. Karenanya, enyahkan kegelisahan.

Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah hati akan menjadi tentram, dosa akan diabaikan, Allah akan menjadi ridha, dan tekanan hidup akan terasa tenang.

Jangan menanti ucapan terima kasih dari sesama. Cukuplah pahala dari Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tak ada yangharus anda lakukan terhadap orang yang membangkang, mendengki dan iri.

Ketika waktu pagi tiba, jangan menunggu sampai sore. Hiduplah dalam batasan hari ini. Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi lebh baik di hari ini.

Biarkan masa depan itu hingga dia datang sendiri, dan jangan terlalu berkepentingan dengan hari esok. Karena jika anda melakukan terbaik dihari ini maka hari esok juga akan lebih baik.

Bersihkan jiwa dari dengki, dan jernihkan dari iri. Keluarkan penyakit permusuhan dan percekcokan dari dalam jiwa.

Hindarilah sesama manusia kecuali untuk perbuatan baik. Jadilah orang yang senantiasa berada di dalam rumah, hadapilah hal-hal yang ada kepentingannya dengan diri anda, dan kurangilah berbaur dengan orang banyak (yang tidak membawa manfaat).

Buku adalah teman yang paling baik. Bercakap-cakaplah dengan buku, bersahabatlah dengan ilmu, dan bertemanlah dengan pengetahuan.

Semesta ini dibangun di atas sebuah keteraturan. Karena itu, pakaian, rumah, meja dan kewajiban anda harus dikerjakan dengan rapi.

Keluarlah ketempat yang lapang, lihatlah kebun-kebun nan indah dan sibaklah ciptaan dan kreasi Sang Pencipta.

Anda harus berjalan-jalan dan berolah raga. Jauhi kemalasan dan ketidakberdayaan. Tinggalkan kekosongan dan pengangguran.

Bacalah sejarah, pikirkan keajaiban-keajaibannya, renungkan keaneh-anehannya, simak kisah-kisah dan kabar-kabarnya.

Perbaharuilah hidup anda. Jadikan hidup Anda lebih bervariasi. Ubahlah rutinitas hidup Anda.

Jauhi dan kurangi makanan-makanan prangsang misalnya, kopi dan teh, dan hati-hatilah terhadap rokok, Syisya dan yang lainnya.

Perhatikan kebersihan pakaian. Perhatikan bau badan. Perhatikan penampilan luar. Jangan lupa menggosok gigi dan memakai parfum.

Jangan membaca buku-buku yang memanjakan pesimisme dan putus asa.

Ingatlah, bahwa Rabb sangat luas ampunan-Nya, menerima taubat, mengampuni hamba-hamba-Nya, dan menggantikan kejahatan dengan kebaikan.

Bersyukurlah kepada Rabb atas nikmat agama, akal, kesehatan, penutup(aib), pendengaran, penglihatan, rezeki, keluarga, serta nikmat-nikmat lainnya. Sebab, tidakkah anda tahu bahwa diantara manusia itu ada yang hilang akalnya, terampas kesehatannya, dipenjarakan, dilumpuhkan, atau ditimpakan bencana ?

Hiduplah bersama al-Qur'an, baik dengan cara menghafal, membaca, mendengarkan, atau merenungkannya. Sebab, ini merupakan obat paling mujarab untuk mengusir kesedihan dan kedukaan.

Bertawakallah kepada Allah dan serahkan semua perkara kepada-Nya. Terimalah semua ketentuan-Nya dengan sepenuh hati, berlindunglah kepada-Nya, dan bergantulah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia cukup sebagai pelindungmu.

Maafkanlah orang yang pernah melakukan kezaliman kepada Anda. Sambunglah tali silahturahmi orang yang memutuskan tali silahturahmi dengan Anda. Berilah orang yang tidak pernah memberi kepada Anda. Bersabarlah terhadap orang yang berbuat jahat kepada Anda, niscaya Anda akan memperoleh rasa bahagia dan aman dalam diri Anda.

Bacalah secara berulang-ulang "La Hawla wala quwwata illa billahi", karena bacaan ini akan membuat hati menjadi tentram, memperbaiki keadaan, membuat yang berat menjadi ringan, dan membuat Yang Maha Kuasa menjadi Ridha.

Perbanyaklah membaca istighfar, sebab dengan istighfar akan ada rezeki, akan ada jalan keluar, akan ada keluarga, akan ada ilmu yang berguna, akan ada kemudahan, dan akan ada penghapusan dosa.

Terimalah bentuk wajah, bakat, pemasukan, dan keluarga dengan kelegaan hati, niscaya Anda akan mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan.

Ketahuilah, bahwa setelah kesulitan itu akan ada kemudahan, dan setelah kesulitan itu akan ada jalan keluar. Ketahuilah, bahwa keadaan seseorang itu tidak akan tetap selamanya. Hari-hari itu akan senantiasa bergulir.

Optimislah, jangan pernah berputus asa dan menyerah tanpa usaha. Berbaiksangkalah kepada Rabb. Dan, tunggulah segala kebaikan dan keindahan dari-Nya.

Terimalah pilihan Allah untuk Anda dengan gembira. Sebab, Anda tidak tahu tentang kemaslahatan. Bisa jadi kesulitan itu lebih baik daripada kemudahan.

Ujian itu akan mendekatkan jarak antara diri Anda dengan Rabb, akan mengajarkan kepada diri Anda bagaimana berdoa, dan akan menghilangkan kesombongan, ujub, dan rasa bangga diri dari diri Anda.

Anda membawa banyak kenikmatan dalam diri Anda, dan membawa pundi-pundi kebaikan yang Allah karuniakan kepada diri Anda.

Berbuat baiklah kepada sesama, dan baktikan kebaikan kepada semua orang agar Anda akan mendapatkan kebahagiaan dari menjenguk orang sakit, dari memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkan dan dari mengasihi anak yatim.

Jauhilah buruk sangka, buanglah angan-angan, khayalan-khayalan yang merusak, dan pikiran-pikiran yang sakit.

Ketahuilah bahwa Anda bukan satu-satunya orang yang mendapat ujian. Tidak seorang pun yang lepas dari kesedihan, dan tidak seorang pun luput dari kesedihan.

Yakinlah bahwa dunia ini tempat cobaan, ujian, tantangan, dan kesedihan. Karena itu, terimalah ia apa adanya dan mintalah pertolongan kepada Allah.

Belajarlah dari orang-orang yang tekah terdahulu; yang pernah dikucilkan, yang pernah dipenjarakan, yang pernah dibunuh, yang pernah diuji, dan yang pernah dibuang dan dikeluarkan dari negerinya.

Pahala dari semua yang menimpa Anda ada pada Allah, baik itu kesedihan, keresahan, kelaparan, kefakiran, rasa sakit, hutang dan musibah-musibah yang lain.

Ketahuilah, bahwa kesulitan itu akan membuka pendengaran dan penglihatan, menghidupkan hati, mendewasakan jiwa, mengingatkan hamba dan menambah pahala.

Jangan menerka-nerka peristiwa, jangan menunggu keburukan, jangan percaya terhadap semua kabar yang tidak jelas, dan jangan menelan mentah-mentah cerita-cerita yang tidak benar.

Kebanyakan yang ditakuti orang itu tidak pernah terjadi. Kebanyakan berita-berita yang menakutkan itu tidak pernah terjadi. Di sisi Allah semua kecukupan, dan di sisi Allah lah semua pengawasan dan pertolongan.

1 comment:

ulfa said...

Bahagia memang berasal dari diri kita sendiri untuk menciptakannya...