Thursday, March 24, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (12)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui mailbox-nya Berjilbab di Friendster atau di-post aja di bagian 'comment' di bawah posting ini. Makasih...
wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 12

Ayu:
1. Alhamdulillah, saya udah berjilbab 3 bulan (30 maret besok). Masih tergolong baru sih... ibarat anak kecil baru bisa nangis yah?!
2. Mungkin pengalaman menariknya, saat pertama kali ke kampus. Waktu itu kan abis libur kuliah.mereka bener2 surprise... karena sy terkenal paling tomboy, paling cuek, dan paling keras... sekarang mereka sering bilang klo saya tambah feminin,alhamdulillah. Segitu aja kali yah pengalamannya. Maklum deh baru.

Indah:
1. Indah dah 3 tahun jibab sejak masuk kuliah.
2. Sejak jilbaban ketika kita lewat pasti cowok2 godain kita pake assalammualiakum n bukan godaan yang seronok, Alhamdulillah.

Titi:
1. Kalau tidak salah pertama kali pakai jilbab itu bulan Februari 1996 berarti udah 9 tahun lalu ya, if i am not mistaken 15 Februari 1996 deh ;)
2. Pengalaman menarik, awal2 pake jilbab kan bener2 mendadak jadi serba grusa grusu (karna bener2 gak direncanain, ya gitu deh terpaksa dan bner2 kjadian taplak meja juga akhirnya jadi jilbab dan modifikasi sana sini. Saking ga punya baju panjang akhirnya baju kodok bahan jeans juga jadi. Bisa bayangin kan baju kodok plus taplak meja plus kemeja kedombrongan bokap hehehehe... Tapi bener deh alhamdulillah banget, semenjak berjilbab nilai pelajaran langsung nanjak, kterima di UI, dapat kerjaan juga yang amat sangat mendukung isi kantong. Alhamdulillah, ini semua berkat dan rahmat dari Allah, SWT. Yok rame2 berjilbab...

Della:
1. Saya berjilbab sih udah dari SMU klas satu, taun 97. Gara2nya wkt SMP klas tiga ikut pengajian dan guru ngajinya itu subhanallah, manteppp bgt. Matanya bening, tutur katanya lembut, obrolannya bermakna, tapi bkn berarti serius terus,dia juga bs bcanda kok. Bajunya gamis panjang lebar, jilbabnya juga. Saya pikir,ini dia org yg hrsnya saya jadiin panutan.bkn di pakaian tp di tingkah laku, soalnya saya pny bny sifat negatif dan saya pikir saya perlu punya sesuatu utk memperingatkan diri sendiri dari sifat2 itu. Tiap kali mo memaki,misalnya,saya lgs pegang jilbab saya dan ngmng ke diri sendiri,"pantes gak jilbab ini dipakai utk memaki?"
2. Kl pengalaman plg berkesan sih skr kl lg jl nglewatin cowo2 yg nongkrong,mrk gak akan godain kita macem2.plg2 cuma ngucapin salam.enak juga ya pake jilbab,dikasi rahmat di mana-mana ^ ^

Dyah:
1. 9 taun
2. Pengalaman menarik justru setelah tinggal di negara asing tempat orang-orang dari berbagai latar belakang negara, budaya, agama... Ternyata cara wanita menutup auratnya berbeda-beda tergantung latar belakangnya. Orang Arab biasanya memakai jilbab hitam [oiya, buat saya jilbab, kerudung dan hijab itu beda], orang India/Pakistan sering saya lihat memakai baju kurung dan celana panjang dengan warna-warni khas mereka yang cerah, ditambah selendang besar untuk menutup kepala. Orang Afrika kadang lengannya tidak tertutup, dan kepalanya hanya memakai selendang yang tidak tertutup rapat. Orang Amerika/Eropa ada yang terpengaruh gaya Arab [hitam-hitam], ada juga yang casual santai seperti di Indonesia. Selain orang Arab, Indonesia atau Malaysia, biasanya mereka tidak menutup kakinya ketika sholat. Sayang terkadang ada kejadian dimana satu pihak beranggapan bahwa cara menutup auratnya lah yang paling benar, dan menganggap cara orang lain salah. Padahal belum tentu begitu. Dalam menyikapi hal seperti ini, selain mengetahui ayat dan artinya, juga harus mempelajari asal usulnya dan penafsiran ayat terkait dari berbagai ulama... in other words, broadening our mind and understanding... Oiya, jangan salah lho, orang Yahudi juga banyak yang pakai kerudung dan jilbab...;) Perbedaan dan persamaan yang sangat menarik.

Saturday, March 19, 2005

Baby, it's all good! (A modern hijab poem)

Author: unknown
(Source: www.islamfortoday.com)


What do you see when you look at me
Do you see someone limited, or someone free
All some people can do is just look and stare
Simply because they can't see my hair
Others think I am controlled and uneducated
They think that I am limited and un-liberated
They are so thankful that they are not me
Because they would like to remain 'free'

Well free isn't exactly the word I would've used
Describing women who are cheated on and abused
They think that I do not have opinions or voice
They think that being hooded isn't my choice
They think that the hood makes me look caged
That my husband or dad are totally outraged
All they can do is look at me in fear
And in my eye there is a tear

Not because I have been stared at or made fun of
But because people are ignoring the One up above
On the day of judgment they will be the fools
Because they were too ashamed to play by their own rules
Maybe the guys won't think I am a cutie
But at least I am filled with more inner beauty
See I have declined from being a guy's toy
Because I won't let myself be controlled by a boy

Real men are able to appreciate my mind
And aren't busy looking at my behind
Hooded girls are the ones really helping the Muslim cause
The role that we play definitely deserves applause
I will be recognized because I am smart and bright
And because some people are inspired by my sight
The smart ones are attracted by my tranquility
In the back of their mind they wish they were me

We have the strength to do what we think is right
Even if it means putting up a life long fight
You see we are not controlled by a mini skirt and tight shirt
We are given only respect, and never treated like dirt
So you see, we are the ones that are free and liberated
We are not the ones that are sexually terrorized and violated
We are the ones that are free and pure
We're free of STD's that have no cure

So when people ask you how you feel about the hood
Just sum it up by saying, 'Baby its all good'

Friday, March 18, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (11)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui mailbox-nya Berjilbab di Friendster atau di-post aja di bagian 'comment' di bawah posting ini. Makasih...
wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 11

dYaHwiE:
1. berjilbab sudah sekitar 3-4 tahun kali yak...sejak lulus SMU..
2. Pengalaman menarik... mungkin Januari tahun 2005 ini... ketika saya berada di Jepang dalam rangka program pertukaran mahasiswa di Universitas Tokyo... waktu itu saya sama beberapa temen sedang berjalan di dekat stasiun, menuju ke kampus karena waktu itu sedang ada pesta mochitsuki (membuat kue mochi, kue dari beras khas Jepang)... Di dekat stasiun, seorang bapak petugas pengatur lalu lintas bis, sambil sibuk bekerja dengan tongkat dan peluitnya, bertanya pada rombongan kami... Orang Islam ya? Dari negara mana? Saya yang menyadari bahwa si bapak bertanya begitu karena jilbab saya, setelah mengiyakan menjawab bahwa kami dari Indonesia dan Malaysia...(ada temen dari Malaysia, cowok) Trus si Bapak bilang: `Jibaku..Jibaku...` karena pemahaman bahasa Jepang pas-pasan, kmai mengira arti kata tersebut adalah `Take care of yourself`... tapi belakangan, kami tau bahwa artinya adalah `self-exploding`... alias bom bunuh diri... selama di Jepang, itulah pengalaman paling tidak mengenakkan berkaitan dgn jilbab..(biasanya tidak ada yang berkomentar seperti itu..) tapi itu juga menjadi pengalaman yang berharga, yang memacu diri untuk semakin giat berusaha dan berdoa untuk menunjukkan bahwa Islam dan Jilbab bukanlah Teroris atau pelaku `jibaku`...
Semoga kisah ini bermanfaat... dan semoga mata dunia lebih terbuka untuk melihat kedamaian dan keindahan Islam yang sesungguhnya, yang benar-benar tercermin dalam perilaku umat Islam di dunia nyata... Aminnn...^_^

Zeva:
Gw make kerudung sejak kls 1 SMP, pertamanya bukan karena niat loh, tp cuz at that time, gw skul di SMP Islam. Waktu itu gw baru balik dari Melbourne Australia n waktu itu, kerasa berat bgt bwat gw utk make krudung, bayangin aja, baru balik dari luar negeri yg budayanya beda, gw dibesarin disana... n balik2 langsung harus make & bukan karna gw niat! Ga easy loh, dulu gw anak modern dance, aktif di tim atletik skul, ngikutin tiap school disco, yaa average pre-teen gmn seh? Palagi gw lama di "dunia barat bule" sejak TK pula, nah... maQn lama, gw maQn nyadar bahwa make krudung tuh 100%wajib! Emang susah n jujur aja, sekarang gw ttp masih blajar, masih rada labil... tapi gw ngerasain sesuatu, klo make, gw tuh ngerasa damai gt deh, heuheu, walo blon bisa berbusana bener2 ky seorang muslimah,tp smua jg butuh waktu.

Ade:
1. Mulai berjilbab sejak tamat sma, kalo' ga salah sktr taon 2001 gitu...
2. Pengalaman yang dirasakan berjilbab? Apa ya? Mungkin jadi merasa aman aja, krn banyak yang ga berani ngagangguin...hehehe, apa lagi ya? kayaknya baru itu, jarang maratiin soalnya... sori ya kalo' jawabannya krg memuaskan..:)

Iien:
1. Aku berjilbab blm lama seh... blm setaon
2. Perasaannya alhamdullilah semakin ngrasa aman dan dkt ma Allah insya Allah... jd lebih ngerasa enteng aja... kayaknya lebih menunjukkan identitas muslimah...

Achie:
1. Aku pake jilbab sejak kls satu smp sekitar tahun 1995. jadi +/- sudah 10 th'an
2. Aku punya seorang sahabat cowok yang akrab banget. Kita bersahabat skitar 4 tahun. Dia udah kayak keluarga. Pernah suatu hari dia maen kerumah dan aku gak tau karena aku lagi di kamar mandi. Begitu aku keluar kamar mandi aku kaget bgt, karena ada dia sedangkan aku dalam keadaan gak pake himar/jilbab. Aku bingung hrs gimana... Aku lgsg masuk kamar, aku agak lama di kamar karena aku sholat. Skitar 15 menit dikamar, aku keluar. Tapi sahabatku itu tdk berkomentar sedikitpun ttg hal tadi. Aku sedikit heran krn sahabtku itu termasuk jahil dan dia emang penasaran bgt sama rambutku yang selama ini tertutup. Alhamdulillah bgt, ALLAH menyelamatkanku. Dia tau kl aku pd saat itu ga pake jilbab, tp dia sedikitpun ga sadar dan ga begitu memperhatikan aku... katanya sih dia nyesel bgt gak sempet memperhatikan aku...

Wednesday, March 16, 2005

Protect Hijab vows to continue campaigning against the ban on Hijab

Assembly for the Protection of Hijab
124 Harrowdene Rd, London HA0 2JF
Tel: 0044 (0) 208 908 9109
Fax: 0044 (0) 208 908 9108
www.prohijab.net
E-mail: info@prohijab.net

Press Release (15th March 2005)

Protect Hijab vows to continue campaigning against the ban on Hijab

March 15th 2005 marks the first anniversary of the French Government's decision to ban ‘religious symbols’. Since last year we have witnessed the oppression of an entire segment of the French society, namely, hundreds of Hijab wearing young Muslim women who have been forcibly excluded from schools by this draconian law. This open discrimination by France and other European countries is an unacceptable position for states that are party to the European Convention on Human Rights (ECHR)and makes a mockery of the French declaration of "Liberte, egalite, fraternite...".

Assembly for the Protection of Hijab (Protect Hijab) tireless campaign gained the support of many individuals, groups, MPs and MEPs across the political spectrum. Since its launch in the House of Commons last June, Protect Hijab organised an international conference hosted by the Mayor of London Mr Ken Livingstone, and has undertaken numerous campaigns and continues to go from strength to strength. This is evidence of the legitimacy of this struggle.

In alliances with MEPs and other faith groups, Protect-Hijab is currently campaigning to obtain MEP signatures for a Written Declaration tabled before the European Parliament on the issue of religious freedom. If the written declaration is signed by half of the MEPs by the 21st of May 05, it will be adopted by the European Parliament.

"Women and girls who have freely chosen to wear Hijab as an essential part of their Islamic beliefs and lifestyle should not be forced to endure a directive likely to heighten religious and ethnic discrimination”.
Said Caroline Lucas MEP who is one of 5 authors of the Written Declaration.

Abeer Pharaon chair of the Assembly for the Protection of Hijab said: "We vow with the support of freedom loving and justice seeking to continue campaigning against such blatant religious intolerance. The Written Declaration is an attempt to revive the drive towards multiculturalism and tolerance that Europe fought so hard to obtain, which is now being threatened by such extreme measures".

[END]

For further information please contact media liaison officers: 07786257120 or 07947787222,

Action Alert (Freedom of Religious Expression in Europe)

A Written Declaration was tabled before the European Parliament on the 21st of February by 5 MEPs: Green MEP for the South-East Caroline Lucas, London MEPs Sarah Ludford, (Liberal Democrat), Claude Moraes (Labour), Conservative MEP for the West Midlands Phillip Bushill-Matthews and French Green MEP Alain Lipietz.

The Declaration calls for the right to freedom of religious expression including the Muslim Hijab, Sikh turban, Jewish skullcap and Christian cross.

There will be a period of three months starting from 21st February during which MEPs can sign in support of the declaration. In order to be adopted by the European Parliament, half of the all MEPs must sign before it lapses.

Assembly for the Protection of Hijab calls on all freedom loving and justice seeking people to lobby their MEPs to sign the written declaration.

A model letter and all MEPs e-mail addresses can be found on www.prohijab.net

We must act now and exert pressure on MEPs to sign the written declaration.

What can you do?
Write now to your MEPs, send the model letter to the listed MEPs e-mail addresses found on www.prohijab.net

For Written Declaration text, please visit http://www.prohijab.net/english/main.htm

You can read more on http://www.islamonline.net/English/News/2005-02/21/article01.shtml

Saturday, March 12, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (10)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui mailbox-nya Berjilbab di Friendster atau di-post aja di bagian 'comment' di bawah posting ini. Makasih...
wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 10

Muthiatun:
1. Berjilbab sudah dari smu kelas dua... jadi sekitar 6 tahun ya... ternyata sudah lama juga ya.
2. Hal yang paling berkesan sejak pake jilbab itu perasaan terjaga, karena dengan jilbab ini kita secara langsung dan ga langsung pasti akan berusaha menjaga diri dalam bersikap. Misalnya... ih malu donk klo pake jilbab tapi ditoko buku nongkrongnya di stand majalah2 p$#N*!! ya... ato percuma deh pake jilbab tapi kok malah males sholat ya...

Alinejihan:
1. Saya baru berjilbab... insyaAllah semakin sempurna yaaa doain...
2. Pengalaman menarik... Alhamdulilllah... semua orang yang kenal dengans aya... pangling... dan... katanya siii... semakin cantik dan dewasa... =) amin...

Fatma:
1. Sejak umur 17 taon ,kurang 5 hari tepatnya
2. Merasa lebih dihormati + dihargai karena kita udah berhijab sehingga orang ingin berbuat jahat mungkin mikir2 dulu tapi yaa... tingkah laku kita harus sesuai ama busana kita itu aja siy... Doakan yaa... Semoga tetap Istiqomah... amin... amin... amin... =D

Tiza:
1. InsyaALLAH sudah hampir 10 tahun
2. Waktu jalan2 ke bali, berdua dengan temanku yang jilbab juga. Kita terasa seperti orang asing dinegeri sendiri karena diliatin berbagai orang. Sampe di bis, ada 2 perempuan turis jepang, awalnya mereka cuma senyam senyum aja, dan terlihat mereka mendiskusikan sesuatu.. eh ternyata tiba2 mereka tanya dengan sedikit bahasa tubuh.. "U.. not hot?.. not hot?" sambil nunjuk ke jilbab kita... ya kita jawab "no.. no.." Ya kita mo ngejelasin juga ga bakalan ngerti.. so aku cuma acungin jempol aja.. "this is good.. good" ;) InsyaALLAH selama ini.. adem pake jilbab.. tidak terasa panas.. emang si jilbabku ga sepanjang jilbab teman2.. tapi I'm comfortable with this ;)

Diah:
1. Alhamdu4JJ diah berjilbab dari usia k20 th mungkin telat kali ya tp diah bersyukur krn masih dapat Hidayah dr_Nya, Insya4JJI. Jadi kalau dihitung ya sekitar 3 tahun yg lalu.
2. Banyak pengalaman menarik selama pakai Jilbab tapi yang pasti orang yang melihat kita berjilbab, menjadi lebih menghargai. Pengalaman paling menarik yaitu waktu naik motor Bapak, krn motor Bapak adl motor cowok jadi yg pada lihat, komentar, wuih jilbaber kok bisa ya pake motor cowok, sebenarnya diah agak malu sih, habis di rumah adanya motor cowok tapi Alhamdu4JJ skrg dah ada motor untuk cewek alias motor bebek jadi ya kemana2 sekarang pkai motor cewek, biar lebih feminim gitu lho, lagipula juga kalau drasa2in ga enak, masak cewek pk mtr cowok. Tapi jadi pengalaman yg menarik juga sih... (",)

Dwinda:
1. Sekitar 2th-an hampir 3 th lah..
2. Jujur aja, sblm berbusana muslim, tdnya aku selalu pake baju ketat kemana pun. Asik bergaul dgn gaya anak skrg, walaupun ga selalu negatif... tp sejak hari pertama aku menggunakan busana muslimah, hampir tiap hari banyak org yg ngucap salam (berarti kemana2 didoain kan). sejak itu, aku jauuuu...h lebih dihargai org, terutama oleh laki-laki. Dan jauuuu...h dari yang namanya disirikin perempuan. Berjilbab membuat image diriku jauh lebih baik. dan aku berusaha menjaga itu, walaupun masih sering khilaf.

Wednesday, March 9, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (9)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui Friendster atau di-post di bagian comment di bawah posting ini. Makasih...
wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 9

iNdahTea:
1. Sejak kelas 2 smu--->berarti udah skitar 3 tahunan, doakan aku tetep istiqamah yagh =)
2. Banyaaaaaaaaaaakkk, dari awalnya ajah udah perjuangan bgt, karna: satu, mama ngelarang bgt, akibatnya, smua jilbab & equipment-nya aku modal sendiri, yang paling kerasa itu, baju seragam sekolah, akibat modal sendiri, jadi aku cuma punya sedikit, so jadilah cuci-kering-pake, susah sih karna bajunya baru dicuci malem, sedangkan paginya harus dipake, khan masih basah2 gt. Tapi disitu aku merasa bgt kalo inilah salah satu the real jihadku, semua dijalanin dengan hati senang, cuma mengharap ridho 4JJI, yakin semoga 4JJI tersenyum untukku. Jadi ketika aku lulus sekolah, aku menginfaqkan baju2 seragam, kalo2 ada yang bernasib sama ma aku, khan lumayan tuh. Dua, ga ada 1 orangpun di keluargaku yang ngerestuin aku make jilbab, malahan aku disangka ikut2an aliran sesat, huh! Trus, mereka pikir dengen jilbab masa depanku bakal suram, karna ce berjilbab susah ngelamar kerja. Tapi aku bisa ngebuktiin ke mereka dengan jilbab aku (alhamdulillah) 2x lulus spmb, dan masuk PTN beken. Insya4JJI lebih bermasa depan, dibanding sodara2(bukan kandung c) yang cuma modal cantik & ngumbar aurat, yang akhirnya MBA, lalu hidup seadanya. Percayalah, apa yang 4JJI suruh itu adalah agar kita bisa cantik lahir batin, hidup senang dunia-akhirat(insya4JJI). Tiga, Alhamdulillah, waktu itu aku juga punya orang2 yang ngedukungku, temen2 rohis(smoga persaudaraan kita tetap kekal sampai ke akhirat yah) kakakkuw sayank, makasih utk my 1st jilbab yang kupunya (itu dari kamu boy, tengkyu beraaaaaaaaattt, and thanks 4 all ur support, smoga 4JJl memberimu bidadari cantik nan shaleh, utk menemanimu di dunia & akhirat, amin...

Sarituani:
1. Alhamdulillah baru 3 tahun.
2. Setiap detik merupakan pengalaman yg menarik krn di setiap detik itulah saya bisa merasakan berkah jilbab thd lahir & batin saya sbg sesosok manusia yg anggun, santun, diteladani, dihargai, dihormati, dan disayangi.

Zerina:
1. Sebenernya aku udah berjilbab dah lama, dari SD tapi mungkin belum berketetapan hati, jadi masih kadang ada naik turun nya lah, tapi alhamdulillah... mulai setahun belakangan ini insyaallah aku udah berketetapan hati untuk berjilbab... insyaallah menjadi muslimah.
2. Pengalaman menarik... mm entah tapi yang pasti setelah berjilbab aku jadi lebih tenang dan percaya atau tidak orientasi hidup berubah total, dulu aku pernah ngelamar kerjaan ke salah satu hotel di jogja dan apartemen di Jakarta, tepat beberapa hari setelah aku memutuskan untuk berjilbab, dua dua nya minta aku datang untuk interview... aku datang... ke apartemen itu, hihi uji nyali sebetulnya karena aku yakin ga mungkin juga diterima dengan 'jilbab' (aku melamar sebagai PR)..aku yakin bahwa itu adalah ujian dari Allah untukku, tapi aku enggan menukarnya dengan hanya 'pekerjaan', subhanallah aku merasakan perbedaan dari kehidupan yang ku jalani... tenang... berkah Allah atas kedekatan umat Nya yang dekat dengan Nya sungguh tak tertukarkan...

Euis:
1. Udah 9 taun gue berjilbab...
2. Pengalaman menarik mmhhh... semuanya menarik...tapi klo yang menyangkut jilbab, ada yang malu2in... gue pernah pake bergo, trus ga pake daleman jilbab... trus gue jalan ke warung deket rumah gue... abis itu dateng deh angin kenceng banget... dan wuuuzzzzz... jilbab gue terbang ke jalan raya... hiks... gue malu banget...ahirnya, gue pulang aja deh ke rumah... coz mungut jilbab di jalanan, selain memalukan juga males banget banyak mobil lewat... so, gue ga pernah lagi pergi2an jauh pake bergo...!!! or klo pake bergo pun, gue selalu pake daleman jilbabnya....

Farida:
1. Alhamdulillah sudah 8 tahun.
2. Pernah waktu itu, karena dah mo lulus bayangannya pengen cepet dapet kerja, ada telpon misterius nawarin kerja trus suruh nemuin tuh orang error di Pasar Cipulir. Orangnya kaget pas liat ane, mungkin pikirnya "ternyata pake jilbab" soalnya selanjutnya ditanyain mo copot kerudung ga? Kerjaannya sih nuntut gitu". Iiiiiiiih pasti kerjaan ga jelas, dan alhamdulillah karena berjilbab ga perlu ngikut tuh orang, karena siapa tau dia mo bawa kabur ke ujung dunia yang ga jelas pula. Alhamdulillah Ya Allah, ternyata Allah masih sayang sama kita meski banyak dosa...

Tuesday, March 8, 2005

Neno Warisman: Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam Mendidik Anak-Anak

(Sumber: www.eramuslim.com, 25/02/2005)

Untuk mewujudkan cita-citanya, wanita cantik bernama asli Titi Widoretno Warisman atau yang sering di sapa dengan Neno Warisman, mengatakan tidak terlepas dari peran kedua orang tuanya yang selalu menanamkan sikap kesederhanaan. Keluarganya, kata Neno, bukan orang kaya, tapi miskin sekali juga tidak.

Sejak kecil, Neno mengaku sudah punya beragam cita-cita. "Ganti-ganti terus, mau jadi nabi, lalu jadi dokter, jadi pesenam, jadi orang kaya, lalu jadi guru tuna rungu, jadi pengembara, jadi ibu yang hebat, jadi penulis, dst...dst...terakhir, ingin jadi hamba," katanya.

Peran Kedua Orang Tua di Mata Neno

Neno mengungkapkan, dulu, neneknya punya tanah yang cukup luas di segitiga emas. Rumah nenek banyak didatangi orang. Ibunya adalah anak sulung yang dididik bertanggung jawab terhadap adik-adiknya yang banyak. Oleh sebab itu, setelah berkeluarga, mengurus 6 orang buah hatinya, bukan pengalaman baru buat beliau. Bagi Neno, ibu adalah orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya, tapi bukan berarti bapaknya yang bekerja sebagai karyawan Bank tidak memiliki peran yang tak kalah pentingnya.

"Bapak orang lurus, sangat lurus, tidak pandai komunikasi. Ia mewariskan tiga hal penting untuk hidup, kejujuran, kerja keras dan berserah diri pada ALLAH secara kaffah. Bapak amat bangga pada saya karena ia sering dengar anaknya ini selalu berpihak pada orang miskin dan dhuafa. Bapak namakan saya pejuang dan sangat mendukung saya. Saya tidak pernah melihat bapak menangis, sampai suatu hari saya melihat beliau mbrebes mili dan mengungkapkan isi hatinya, bapak memberikan wasiat penting, untuk bertakzim pada rakyat. Entahlah, apakah cita-cita terakhir saya untuk jadi hamba itu sekaligus dapat memenuhi harapan bapak? Allahualam," ujarnya bangga.

Ibu kelahiran Jakarta 21 Juni 1964 ini mengatakan, bahwa ibunya tidak mendidik dirinya dan saudara-saudaranya dengan paksaan, termasuk dalam menentukan cita-cita. Walaupun bukan sarjana, tapi ibu sangat ahli berkomunikasi. Beliau pakar berkomunikasi sehingga banyak orang yang datang meminta nasehat ini dan itu terutama sejak kami menginjak remaja. Neno menambahkan, ibunya berprinsip, mendidik anak dengan mengembangkan bakat sejak dini, dan ternyata prisip itu terbukti dalam diri Neno.

"Mama telaten menemani saya ikut kegiatan apa saja. Mulai menari, senam, teater, nyanyi, puisi...dst... Tidak tahu siapa yang mengajari mama pengetahuan itu, bahwa jika bakat dan minat anak disalurkan, dikembangkan, dia dengan cepat akan jadi bintang, dan dia dapat ketrampilan hidup jika ia kelak dewasa. Mama hebat. Karena mama demikian ngemong kepada bakat saya, maka saya pun merasa santai dalam belajar," ungkapnya.

Ia mengakui meskipun memiliki aktifitas yang sangat banyak, namun dirinya selalu menjadi juara kelas bahkan jadi siswa teladan.

"Padahal aktifitas saya sangat luar biasa banyaknya. Saya kuliah sambil nyanyi ke seluruh nusantara, (waktu itu belum jaman laptop), mama selalu ikut dan bangun malam hari, membangunkan saya saat harus menyelesaikan makalah di mana saja kami tour atau show. Saya memang tidak diluluskan oleh jurusan saya, artinya saya tidak bergelar sarjana sebagaimana disangka banyak orang, tapi mama tetap membesarkan hati saya karena skripsi saya sebetulnya selesai juga at the last minute. Ujian kesarjanaan saya lakukan diantara kesibukan tinggi tersebut, maka bagi mama saya tetap sarjana, Ha ha ha," jelasnya sambil tertawa.

Anak ke empat dari enam bersaudara ini menuturkan, satu-satunya "kesalahan" Neno, menurut ibunya, adalah dia memperjuangkan nasib keluarga. Untuk itu dia di diskualifikasi dan dianggap tidak layak menjadi sarjana. Dan sekarang, jika ia diminta bicara di mana-mana menyangkut banyak persoalan sosial, pendidikan, dan sedikit tentang politik atau agama, mama selalu bilang, anak mama doktor, begitu juga dengan bapak.

Kedua orang tuanya, lanjut Neno menginginkan anak-anaknya lebih dari mereka. Ada satu peristiwa besar yang tidak akan pernah dilupakan Neno, yaitu ketika bapaknya memutuskan untuk tidak bersedia dipindah-pindah sebagai syarat untuk naik pangkat, dengan alasan agar anak-anaknya dapat sekolah dengan tenang.

"Itu pengorbanan yang luar biasa untuk kami. Maka benarlah, tidak perlu kata-kata apapun juga kecuali keteladanan sikap dari orang tua pada anak-anaknya, kami sekarang mau berkorban apa saja untuk orang tua karena paham, ngerti orang tua dulu selalu berkorban untuk kami," ceritanya dengan haru.

Seseorang yang Istimewa di Kampus

Pendidikan formal ia lalui dari TK SD Tunas Harapan, SMP negeri 82, SMA Tarakanita I dan Kuliah Universitas Indonesia, sastra Prancis. Neno pernah mengalami kegamangan antara mengejar pendidikan formal atau mengembangan bakat meski selalu dimusuhi bahkan sedikit disingkirkan.Tapi Neno merasakan, kasih sayang Allah SWT tidak pernah meninggalkannya, dalam keadaan harus berjuang memenangkan dua pertandingan itu, datanglah seorang yang istimewa buat Neno.

Seorang itu tidak pernah menganggap dirinya bodoh, baginya beliau adalah seorang manusia besar dan ilmuwan tulen, seorang pembelajar yang luar biasa. Sikap beliau pada mahasiswa yang bekerja seperti dirinya, benar-benar memberi rasa nyaman. Beliau tidak menempatkan dirinya menjadi terdakwa dan bodoh, seperti yang sering Neno rasakan dari sikap kebanyakan dosen dan pengajar semasa kuliah.

"Saya kagum habis-habisan padanya. Dia membiarkan saya tertidur di kursi kuliahnya karena sangat faham saya mungkin datang dari Kalimantan, Sulawesi, atau daerah tempat saya show malam harinya. Selama masa kuliah, keharusan absensi penuh 90 persen membuat saya harus gila-gilaan, meski sekedar duduk di ruang kelas pagi harinya dan siang harinya naik pesawat lagi, terbang ke daerah lain lagi..., besok dan besoknya begitu lagi. Apalagi kalau ada ujian akhir atau tengah semester yang berbarengan dengan jadwal show yang tidak bisa saya batalkan. Pada tahun-tahun itu saya memang sedang mengumpulkan uang untuk beberapa keperluan mendasar untuk keluarga besar kami," tuturnya.

Bercermin Pada Nabi dalam Berkiprah di Dunia Pendidikan

Setelah berhenti dari dunia tarik suara dan sinetron, Neno memilih berkhidmat pada masyarakat. Terutama anak-anak, terutama anak usia dini, sejalan dengan tumbuh kembang ketiga anaknya. Neno sendiri cukup lama menimba ilmu di Yayasan Kita dan Buah Hati dibawah asuhan Ibu Elly Risman Musa yang banyak mewariskan ilmu tentang pengasuhan/parenting.

Sampai hari ini dua hal itu yang menjadi minat dirinya untuk beraktifitas di Neno Education and Care dan sebuah yayasan tempat saya berkumpul lagi dengan Ibu Elly serta seorang sahabat kami yang menjadi konseptor unggul dari banyak produk pengabdian masyarakat, Sutan I.Rinaldi, namanya. Kami bawa Yayasan SAHABAT ANAK INDONESIA (SAI) ini menjadi sebuah lembaga untuk menghasilkan "Student Profile" anak bangsa yang bahagia dan selamat dunia akhirat.

Neno menjelaskan, alasannya memilih bidang pendidikan adalah karena fitrah. Tanpa terasa sudah 12 tahun ia tekuni aktifitasnya itu. Ketika ditanya adakah keinginan dirinya untuk bermain sinetron dan bernyanyi kembali, Neno mengatakan poinnya sekarang bukan ingin atau tidak, melainkan perlu dan bermanfaatkah untuk ummat. Neno menegaskan, dirinya bukan lulusan dari jenjang tinggi bidang pendidikan, tapi Ia berguru kepada banyak pakar dan ahli, berusaha banyak baca, berusaha terus menerus menggali dari dalam diri dan nuraninya sendiri.

Ada beberapa hal yang selama ini ia dengar dan renungi, antara lain persoalan orientasi. Ini kaitannnya dengan hakikat mendidik itu sendiri. Manusia beda dengan binatang. Manusia diberi kelebihan sebagai master piece, ciptaan unggulan Allah. Kelebihan itu merupakan suatu komposisi yang harmonis dari tiga unsur, badan/raga, otak/akalnya dan jiwa/ruhaninya.

Dalam menjalankan aktifitasnya sebagai pendidik, Neno selalu berusaha meneladani Nabi Muhammad SAW yang menitik beratkan bukan pada pencapaian materi atau ilmu lebih dahulu, melainkan pendidikan yang mendahulukan kesejahteraan/keselamatan ruhani/iman sebagai panglimanya. Hasil didikan jaman itu, kata Neno bisa terlihat dari orang-orangnya yang secara duniawi sangat mapan, canggih, tetapi mereka bertaqwa penuh pada Allah SWT. Allah adalah segala-galanya.

Beda sekali dengan sistem pendididian (baca: sekolah) sekarang. Yang dikejar adalah angka. Ini melahirkan banyak kepalsuan dan kemunafikan. Yang dikejar adalah titel kesarjanaan sehingga yang dihasilkan adalah pengangguran dan tindak kriminalitas kerah putih yang dahsyat. Yang dituju adalah dunia. Maka benar firman Allah, kalau tujuan kamu dunia, yang kamu dapat celaka. Tapi tujukan pada dunia dan akhir, pasti akan mendapat kebahagiaan dan keselamatan.

Dengan pola yang dilakukan secara nasional seperti sekarang ini, Neno menilai dampaknya sangat banyak. Yang paling kentara adalah rendahnya SDM atau SDI (sumber daya Insani) kita. Semua itu tidak akan terjadi kalau sejak seorang anak bersentuhan dengan sarana dan prasarana pendidikannya (baik di rumah, sekolah maupun lingkungan), pihak orang tua, pendidik di sekolah/ institusi serta masyarakat (pemerintah, penguasa, dan masyarakat umumnya) memiliki STUDENT PROFILE yang melibatkan tujuan Allah SWT menciptakan manusia.

Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Kalau lulus S3 ternyata yang ada di batok kepalanya yang hebat itu hanyalah dunia saja, maka gagallah tujuan penciptaannya. Pendidikan berhasil hanya sebatas dunia saja dan itu bertentangan dengan keinginan Sang Pencipta. Jadi, benarlah Diknas hari ini mengunggulkan program anak usia dini/ anak dini usia karena mendidik manusia itu selayaknya dari mata air yang paling jernih. Ini sesuai dengan yang Nabi dan para Salafus shaleh lakukan.

Nabi mendidik dengan memberikan rasa aman dan nyaman, jadi kenapa di sekolah ada sederet panjang kurikulum yang dituhankan dan menjadi beban serta menganiaya (abuse) harga diri dan otak anak-anak. Kenapa sistem ranking dan akselerasi dianggap memberdayakan sementara jutaan anak-anak terpenggal bakat dan minatnya karena sistem penyeragaman telah meremukkan potensi dahsyat setiap anak.

Anak Adalah Sahabat Sejati bagi Neno

Neno kini memiliki tiga orang anak, Giffari 11 tahun, Maghfira 9 tahun 5 bulan dan Raudya 8 tahun. Menurut Neno, keluarga sakinah adalah keluarga yang di dalamnya ada rasa nyaman bagi seluruh anggota keluarga, di mana di dalamnya ada laki laki terbaik yang dikatakan Nabi, yaitu ia yang paling santun pada ahlinya, istri dan anak serta memenuhi kewajibannya sebagai wali/pemimpin bukan hanya dalam nafkah lahir, tetapi memenuhi kebutuhan rasa bahagia semua anggota dikeluarga.

Ada wanita terbaik, yaitu wanita yang lebih mahal dari langit dan bumi yang boleh masuk surga dari pintu mana saja. Yiatu wanita yang taat pada suami karena Allah dan menjaga amanah suaminya karena Allah dan lebih mencintai Allah dan rasulnya dari apapun juga. Dan ada anak-anak yang merasa aman dan nyaman karena hak pertama mereka diberikan: yaitu memiliki ayah dan Ibu yang takut hanya pada ALLAH dan mengajak mereka untuk selalu menjaga hak - hak Allah dengan ihsan dan rela.

Rumah tersebut bukan rumah penuh hiasan mahal bermilyar. Semua itu tidak ada artinya jika di dalamnya tidak ada kesepakatan menjadikan rumah tersebut sebagai rumah perjuangan, rumah yang di dalamnya setiap orang membiasakan diri untuk melakukan aktifitas apapun dalam kerangka berjuang di jalan Allah.

Bercerita tentang cara dirinya berbagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, Neno mengatakan sekarang dirinya lebih banyak menyelenggarakan kegiatan dari rumah, kecuali pertemuan yang tidak bisa dihindarkan. Pada hari Sabtu dan Ahad, ia sangat pelit kepada aktifitas di luar rumah.

Untuk selalu berkomunikasi dengan anak, Neno mengaku tidak pernah mengalami kesulitan sebab sejak awal, dirinya amat sangat terbuka dan transparan terhadap anak-anaknya. Anak-anak adalah furqan. Mereka suci bersih, mereka adalah kaca terbaik. Bahkan ia selalu minta diberi masukan untuk perbaikan secara rutin, karena anak-anak adalah sahabat sejati.

Santai tapi sungguh-sungguh, itulah gaya Neno mendidik anak-anaknya, namun dalam momen yang tepat kalau ada kesempatan untuk merebut the golden opportunity biasanya ia katakan, kira-kira seperti ini, "Aku, ibumu, adalah orang di dunia ini yang paling mencintaimu dan tidak ada orang lain yang lebih dari aku dalam hal ini. Tetapi Allah lebih mencintaimu dari aku. Dan kalian/kau pun mencintaiku tapi ada yang lebih baik cintanya yaitu cinta Allah padaku. Dan tidak ada yang lebih mencintai kita, siapapun saja, kecuali Allah. Dan Kitapun mencintai Allah dan Rasul lebih dari apapun, lebih dari siapapun."

Setiap hari bahkan di setiap pertemuan Neno dengan anak-anaknya selalu diisi dengan diskusi. Neno menegaskan dalam meraih cita-citanya, ia selalu menekankan pada anak-anaknya, bahwa tidak penting ranking yang penting senang belajar. Nilai tidak terlalu penting, tapi yang penting rela menegakkan shalat terutama yang lima. "Dan tidak ada ilmu yang lebih hebat dan lebih harus kita kejar daripada Al-quran," tegasnya.

Hari libur selalu Neno manfaatkan bersama anak-anaknya, misalnya di rumah saja, gelar tikar di lapangan menghibur keluarga, atau berkunjung ke teman yang terbatas, atau sekedar naik kereta api. Tempat berlibur yang paling favorit adalah rumah, karena bila di rumah dirinya bisa lebih akrab, bercanda, mengambil pelajaran dari percakapan atau kejadian. Jadi selalu ada liburan tiap hari. Makanan yang paling Neno sukai adalah makanan yang agak pedas, tapi tidak berbau terasi, petai dan sebagainya. (Travel Sri WR/ln)

Saturday, March 5, 2005

Muslim gown schoolgirl wins case

A girl was unlawfully excluded from school for wearing a traditional Muslim gown instead of school uniform, the Court of Appeal has ruled.

Shabina Begum, 15, accused Denbigh High School in Luton, Beds, of denying her "right to education and to manifest her religious beliefs".

Cherie Booth QC represented her at the appeal court hearing in December.

Judges were told then the case involved "fundamental issues" of the freedom to practise religion.

Miss Begum, whose father and mother are both dead, had worn the regulation shalwar kameez (trousers and tunic) from when she joined the school at the age of 12 until September 2002.

At that time she and her brother, Shuweb Rahman, informed assistant headteacher Stuart Moore she would be wearing a full length gown-type garment called a jilbab.

The head teacher and governors of the school where 79% of pupils were Muslim said this was not acceptable and she should keep to the accepted uniform policy.

After Miss Begum was sent home a series of court cases started and the latest of these was heard at the Appeal Court in December.

High Court judge Mr Justice Bennett had already dismissed the girl's application for judicial review, ruling that she had failed to show the 1,000-pupil school had excluded her or breached her human rights.

(Source: bbc news)---

Friday, March 4, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (8)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui Friendster atau di-post di bagian comment di bawah posting ini. Makasih...
wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 8

Mitha:
1. Pertama kali berjilbab 2 Muharram 1424 H, artinya sudah satu tahun.
2. Setelah pakai, reaksi yang aku dapat sangat berlebihan. Disangka bercanda lah (pakai hari ini, besok dilepas), dibilang anggota Al-Kaidah lah, diledekin laki-laki berjilbab lach (maklum tomboi), ada yang protes nggak bisa diajak gaul lagi lah, tapi kebanyakan dari mereka takjub habis sama perubahanku, ?salut gue Mit, lihat perubahan loe? kata sebagian besar dari mereka. Senangnya mereka bilang aku lebih maniez (ehem..) dari yang
dulu, Alhamdulillah (walaupun ada yang merendahkan dan taruhan aku nggak akan bertahan lama). Ternyata pakai jilbab itu menyenangkan sekali, jauh dari ganguan cowok2 usil, kalaupun ada, keusilan mereka sebatas mengucapkan salam. Sebagai kontrol diri yang sangat efektif dalam menjaga emosi dan meningkatkn ibadah. Enaknya lagi, kalau cuaca lagi panas nggak kepanasan, kalau gerimis nggak kehujanan..he..he.. Namanya juga masih belajar, so, cobaan banyak banget. Insya Allah aku nggak akan melepas jilbabku selamanya. Semoga jilbabers yang lain juga, amien.

Mulyani:
1. Aku berjilbab sejak kelas dua sma, sampe sekarang sekitar 8 tahun, masih terbilang baru.
2. Pengalaman aku selama berjilbab, yang pasti banyak yang berubah, tapi yang lebih berkesan dengan jilbab, mulai banyak orang-orang terutama orang sekitar rumah yang mulai menjaga kelakuannya terhadap aku, yang dulunya suka becanda seenaknyha, tapi sekarang mulai menjaga candaannya.

Lili:
1. Thanks for jilbab yang diciptakan Allah untuk wanita... ;) Aku mulai jilbaban pas Ramadhan tahun 2003...
2. Memang awalnya agak susah buat nyesuain diri... tapi setelah itu hikmah yang dirasakan banyak bgt... Dulu ketika belum menutup aurat... saat aku membaca Al-Quran rasanya ko dosa banget ya..aku dah beribadah tapi kayaknya malah buat dosa setiap hari dengan ngeliatin aurat ke orang2... rasanya hampa banget... tapi setelah dah pakai jilbab, hati ini jadi lebih tenang.... perilaku kita juga semakin terkontrol... karena kita membawa nama baik Islam... Mang jilbab bukan satu2nya cara mengubah kehidupan menjadi lebih baik...tapi sebuah langkah awal yang sangat baik untuk melakukan perubahan diri secara mendasar... ;) Semoga jilbab memberikan hikmah juga bagi teman2 semua....;) Semoga Allah selalu meridhoi di perjalanan hidup kita... Amien!

Cuwit:
1. Cuwit berjilbab sejak kelas 1 smu, jadi udah sekitar 5 tahun lebih.
2. Kesan pake jilbab? mmm.. bingung ni? yang pasti cuwit ngerasa laki-laki lebih menghormati kita kalo kita pake jilbab... Lagian ini kan kewajiban, jadi ga ada kesan enak atau ngga enaknya... Walaupun cuwit menyadari mungkin hijab cuwit belum sepenuhnya. Tapi menurut pengalaman cuwit selama ini, walaupun cuwit pake jilbab,ga ada hal-hal terganggu. Semua aktivitas tetep aja jalan. Jadi, buat saudari2 ku yang lain, cepetan berhijab yah.

Amie:
1. Sudah 4 tahun lebih kayaknya...
2. Pengalaman menariknya... ya waktu pertama kali make aq jd senyam-senyum sendiri... ternyata lebih comfort :)

Dona Grestina:
1. Saya berjilbab sejak 5 Oktober 2002, jd sekarang sdh 2 thn 4 bln. Alhamdulillah.
2. Pengalaman menarik saat berjilbab adalah ketika saya merasa lbh terlindungi dr godaan kaum lelaki saat keluar rmh. Dl sebelum berjilbab sering digodain dan diisengin, sy berfikir mungkin karena pakaian yg minim dan mengundang. Setelah berjilbab meskipun msh suka diganggu tp mereka cenderung lbh segan, biasanya dgn bilang "Assalamualaikum". Wallahu a'lam.

Rus:
1. Sudah hampir sebelas tahun.
2. Pas pertama kali pakai jilbab... (saat itu khan belum biasa pakai jilbab yang segiempat), jadi saking buru2nya mau berangkat sekolah (hari senin dan mau olahraga) jadi untuk pake dalemannya saya pake topi... kecil..., dan pas waktu jam olahraga jilbabnya copot (kabur...) ih malunya... dan untuk berikutnya klo waktu olahraga saya pakai jilbabnya yang langsungan
agar lebih praktis dan aman.

Thursday, March 3, 2005

Pengadilan Inggeris Berpihak Pada Siswi Muslimah Yang Berjilbab

(Sumber: www.alsofwah.or.id, Kamis, 3 Maret 2005)

Majlis Islam, Inggeris, hari Rabu kemarin menyambut baik putusan pengadilan Inggeris yang berpihak pada siswi Muslimah Inggeris yang dilarang manajemen sekolahnya untuk mengenakan jilbab yang menutupi seluruh tubuhnya selain wajah dan dua telapak tangan.

Sisiwi Muslimah Inggeris yang bernama Shabina Baek, berusia 16 tahun tersebut pagi hari yang lalu berhasil memenangkan gugatan hukumnya terhadap keputusan manajemen sekolahnya yang terletak di pinggiran Louton, sebelah timur London akibat melarangnya mengenakan jilbab di dalam kelas-kelas sekolah.

Dalam keterangan persnya, Majlis Islam Inggeris yang mewadahi lebih dari 400 organisasi dan lembaga Islam di Inggeris, menyatakan bahwa keputusan pengadilan banding yang melindungi hak siswi, Shabina tersebut mendapat penghargaan mendalam dari pihak majlis sebab telah menjaga kemerdekaan individu, terlepas dari apa afiliasi, latar belakang atau keyakinannya sebab masyarakat Inggeris terdiri dari beragam kebudayaan dan setiap orang di Inggeris memiliki kemerdekaan beragama dan menjalankan apa yang dianutnya.

Hakim pengadilan banding tersebut telah menegaskan bahwa manajemen sekolah Louton telah bertindak melanggar undang-undang ketika melarang siswinya, Shabina meneruskan sekolahnya hanya gara-gara pakaian yang ingin digunakannya.

Pemudi Muslimah yang keturunan Bangladesh ini telah melayangkan gugatannya terhadap manajemen sekolahnya, berangkat dari sikap sekolah yang melarangnya menjalankan haknya secara undang-undang untuk belajar hanya karena ia komitmen terhadap keyakinan agamanya.

Hakim pengadilan selanjutnya mengatakan bahwa manajemen sekolah harus menghormati undang-undang HAM dan menghindari tindakan provokasi yang mengarah kepada sikap membeda-bedakan dan rasialis. (istod/AH)