Saturday, April 30, 2005

Cici Tegal: Belajar dari Jenazah Korban Tsunami

Sri 'Cici Tegal' Wahyuningsing
Belajar dari Jenazah Korban Tsunami
(Sumber: Republika Online)


Orang bijak berkata, undzur maa qoola wala tandzur man qoola; lihatlah apa yang dikatakan dan jangan lihat siapa yang berkata. Seseorang bisa belajar dari siapa pun tanpa harus melihat statusnya. Sri Wahyuningsih yang lebih akrab disapa Cici Tegal, justru belajar dari sesosok jenazah korban tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) akhir tahun lalu.

Ceritanya, persis di hari ketiga setelah terjadinya tsunami, tepatnya Rabu (29/12), bersama Mediana Hutomo dan Cheche Kirani, Cici berangkat ke NAD. Mereka menyusuri jalan-jalan di Aceh menjangkau lokasi pengungsian. Mereka berjalan di antara mayat-mayat yang masih berserakan.

Di antara tumpukan mayat itu, kata Cici, ada satu mayat perempuan cantik yang sudah telanjang yang tertinggal hanya pakaian dalamnya saja, dekat mal. Kulitnya mulus. Pakaian dalamnya seragam, satu setel. ''Dalam pikiran saya perempuan ini pasti orang kaya, pasti tubuhnya terawat, pasti dia sering ke salon, mayat ini dekat mal, pasti dia lagi jalan-jalan. Tapi yang membuat saya lebih terketuk lagi, ini orang pasti nggak sadar ajalnya di situ. Dan saya pun berpikir, saya pun pasti bisa seperti ini. Ajal itu kita nggak tahu kapan datang. Dari situ sayaketakutan setengah mati,'' ungkap putri tunggal pasangan Ahmad Sutara (almarhum) dengan Upi Supirah Sudarwati kepada Republika, Rabu (27/4) dini hari.

Cici sendiri sebenarnya mengaku sejak lama dirinya merasa 'telanjang', padahal sekian banyak teman artis sudah berjilbab. ''Terus terang saya sering gelisah. Ibaratnya saya masih telanjang sementara orang sudah menutup aurat. Seharusnya yang benar itu benar-benar menutup aurat,'' ujarnya.

Perenungannya itu mengental jika malam semakin larut. ''Kalau malam saya tidak bisa tidur, saya mengaji dan shalat. Saya bisa menutup aurat tapi kalau ke luar saya buka lagi.''

Ia mulai membatin, kalau terjadi apa-apa dengan dirinya, sementara ia dalam kondisi tidak menutup aurat, bagaimana ia mempertanggungjawabkannya di depan Allah? ''Itu selama bertahun-tahun saya mengalami kegelisahan. Dan, puncaknya pas menyaksikan mayat perempuan cantik di dekat mal di Aceh itu,'' tambah komedian yang mengawali debutnya saat digandeng Bagito Group dan Srimulat ini.

Begitu pulang dari Aceh, ia bertekad segera mengenakan jilbab. Hanya ada satu pertanyaan yang menganjal. ''Ya Allah sekarang saya ingin pakai jilbab untuk mengikuti perintah-Mu. Tapi saya ingin tahu dulu kebesaran-Mu kalau saya pakai jilbab,'' batin Cici seraya berharap petunjuk dari Allah agar hatinya mantap.

Hanya berselang berapa hari, Allah memberikan petunjuk yang amat nyata. ''Saya mendapat telepon dari Dedi Mizwar yang ingin membuat sinetron Ramadhan. Dedi bilang dari pada mencari orang yang dijilbabin mendingan cari orang yang sudah pakai jilbab beneran. Akhirnya Bang Dedi menawarkan saya untuk main dalam sinetronnya.''

Ia melihat tawaran Dedi Mizwar adalah jawaban Allah untuk pertanyaannya. ''Mungkin Allah membaca ketakutan saya, takut nggak pakai jilbab di satu sisi dan takut nggak dapat job karena saya berjilbab,'' tambahnya.

Tak lama setelah itu, seorang sutradara menelepon dan memintanya untuk main dalam cerita komedi dengan figur dirinya sebagai orang yang berjilbab tapi masih tetap lucu. Ceritanya berjudul Pondok Mpok Kokom. ''Sudah shooting, tapi belum tayang,'' jelasnya.

Anehnya, kata mantan karyawati sebuah bank ini, justru setelah dirinya memutuskan untuk memakai jilbab, banyak tawaran yang datang kepadanya. Dia juga mendapat banyak dukungan dari rekan-rekannya. ''Intinya, hidup ini jangan takut miskin, justru kalau kita lebih taat, Allah malah kasih lebih banyak. Saya belum kepikiran sama sekali.''

Ia pun belakangan ini kebanjiran undangan, walaupun sekadar mendampingi seorang ustadz dalam sebuah pengajian seperti yang terjadi di Padang Sumatera Barat belum lama ini. Waktu itu, tema ceramahnya tentang kampanye anti-togel (judi toto gelap-red). Dasar komedian, ia menyeletuk, ''Jangan salah jadi Cici Togel, ya.'' Hadirin pun terbahak-bahak.

Setelah empat bulan berjilbab, Cici makin sadar Allah baik sekali pada dirinya. Selain telah menolongnya dari kejahiliyahan (kebodohan-red), secara ekonomi dia juga menerima lebih.

Ia juga belajar menekuni jalan dakwah. ''Ceramah yang memaki-maki seseorang, ini bukan zamannya lagi. Nah pada saat saya bicara di hadapan orang banyak juga begitu, dengan santai, bercanda, humor, dan bukan menggurui tapi lebih bercerita pengalaman hidup saya. Mudah-mudahan ini jadi petunjuk,'' ungkapnya.

Cici sendiri mengaku, sebenarnya soal berjilbab bukan hal baru bagi dirinya. Sejak di SMA 1 Budi Utomo Jakarta Pusat tahun 1980-an, ia sudah berjilbab. Hanya waktu itu masih sembunyi-sembunyi. Tak ada orang yang mendukung, termasuk keluarganya. Setelah bergaul dengan sejumlah artis seperti Ineke Koesherawati, Astri Ivo, Mediana Hutomo, dan Cheche Kirani yang aktif menjadi anggota Jamaah Pengajian Syamsurizal Menteng Jakarta Pusat, keyakinannya pun makin mantap.

Yang membuatnya salut dengan mereka, ilmu yang diajarkan selama mengaji diterapkan betul-betul. ''Saya melihat pergaulan mereka itu memang pergaulan anak-anak pengajian bener, dalam arti kata, tingkah laku mereka sangat terjaga,'' ujarnya.

Mereka juga pantang bergunjing. ''Ngomongin orang itu ghibah, dan dilarang agama. Kalau salah satu dari kita terpeleset membicarakan orang, pasti akan ada yang mengingatkan,'' ungkap Cici menambahkan.

Sri Wahyuningsih
Nama panggilan : Cici Tegal
Tanggal Lahir : Jakarta, Desember 1961
Ayah : Ahmad Sutara (almarhum)
Ibu : Upi Supirah Sudarwati
Film Layar Lebar : Cinta 24 Karat

---

Saturday, April 23, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (16)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui mailbox-nya Berjilbab di Friendster atau langsung di-post aja di bagian 'comment' di bawah posting ini. Jangan 'anonymous' loh kalo bisa... Makasih...

wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 16

Rubi :
Wah senengnya ada komunitas berjilbab gini... yang pasti aku mo ikutan kasih pengalaman aku selama pake jilbab. Aku mulai pake jilbab dari semester 2 jadi kira-kira dah lebih dari tiga taun. Awal pake jilbab nekat ajah, walaupun dulu ga punya jilbab n baju panjang satupun. Tapi Alhamdulillah dimudahkan segalanya, dari mulai jilbab n baju panjang suka dipinjemin dari mulai temen kostan ampe temen kampus tadinya aku tuh anaknya cuek banget, asli yang namanya sholat jarang, pakaian juga asal apalagi pergaulan, hampir ga ada hijab antar cowo n cewe. Tapi sejak pake jilbab, aku mulai berusaha sholat lima waktu, ngejaga pergaulan, pokoknya berusaha lebih baik lah dengan pake jilbab aku juga ngerasa lebih aman, lebih yakin ngejalanin hidup ini n lebih positive thinking terhadap masalah-masalah yang aku hadapin.

Devi :
SeNang y bisa punya forUm sendiri... ga nyangka klo ada yaNg beginian juga di fsteR, ngomong2 soal berjilBab, ak mau bagi2 cerita ;) abis baca buletinnya, tiba2 keinget aJa jaMan2nya wakTu dulu peNgen bjiLbab..;p Ak baru pake jiLbab 1 tawnan ini. Br seBentar yaH... tp untuk biSa sePerti skrg ini butuH waktu yang paNjaaanngg banget. SeKitar 3 tawnan... duLu, waktu sMa, ak sLalu berusaHa ngikutin ap kaTa orang dan bPenampilan seperti teMan2ku... Ak taKut klo ak ga ngikutin mereka, ak gakaN diterima, dan ak taKut temen2 cowoku bakaL ngejauH... teRnyata ak saLah... juStru seteLah ak hijraH, 4JJl ngasiH ak temen2 yang jaaauuuHh lebiH baik dan mau menerIma ak apa adaNya, taNpa harus meruBah diri jadi ap yang mereka maU... SeKarang ntaH mengapa, ak ngeraSa daMai & teNang dengan jilbabku ini... Insya 4JJl benar2 ikhlas ngejalaNinnya :) bWat tmn2 yang mo hijraH... WAJAR bgt klo qt ngeraSain ketakutan2 ttentu yang sebeNarnya ga ada. :) yakin aJa, qta akan mjadi leBih baik dgn jilbab ini.

Puspa :
1. Alhamdullilah gw dah berjilbab dari klz 1 SMU ya berarti kurang lebih dah 5 taon tuh. Akhirnya... he3x... :P Gw berjilbab pas d hari ultah gw pas 17 ramadhan loh.
2. Berjilbab itu bukan cuma d penampilan tapi mesti diresapi dalam hati hingga aliran darah, biar kita selalu membentengi diri dan sebagai cermin diri.

Antea :
1. JILBAB??? sebenernya dari klas 3 smp gw ud pengen make, tp ga blh ma bokap! Eh begitu gw sma gw sekolah di boarding skul yg ngewajibin pake jilbab! AHA! keinginan gw bsa tercapai! Walaupun bokap gw msh g suka! Yaaaa gw ngikutin alur waktu aje! Alhamdullilah gw udah berjilbab 9 bulan 6 hari... he3x!
2. Gw berharap dengan jilbab gw bsa lebih ngejaga diri dari yg g boleh!walaupun itu susah banget! Kesan waktu pake jilbab... susah diungkapin dng kata2 tapi itu tergantung diri eloe sndri... pasti rasanya BEDA... dan insya Allah lebih nyaman...

Rachel :
Gw pertama kali pake jilbab itu pas klas 2 smp... awal2nya.. tadinya diskolah gw itu cuman ada 1 cewe yg pake jilbab... *sahabat gw* Nah diliat2 pake jilbab itu bener2 terlihat sempurna walopun masih ada sifat2 yg jelek... hehehe akhirnya gw pake deh... tanpa niat sekalipun... hheehhe gw pake karna gw mo ngikutin jejak temen gw ini... nah pas 2 mingguan gw pake jilbab... ternyata anak2 yg laen ikut pake.. is like 5 people... =) moga2 kita dapet pahala... hehehe, amien...

Heni :
1. Subhanallah... berjilbab? Itu merupakan kewajiban seorang muslimah. Ketika hukumnya wajib, ya berarti harus dikerjakan tanpa ada alasan apapun jua. Apa sih alasan kita hidup didunia ini? Beribadah kepada Allah kan? Dalam surat adz Zariat:56. :) Kita diciptakan oleh Allah, kita adalah milik Allah. Allah tahu yang terbaik bagi kaum wanita. Dan selayaknyalah jika kita mematuhi peraturan pencipta kita. Iya kan?
2. Kesan ketika memakai jilbab... wah subhallah... dingin. Tenang. Dan ketika ditegur oleh orang. bukan dengan siutan ataupun suara-suara aneh lagi. Tetapi insyaALlah itu adalah ucapan doa. Siapa coba yang ga suka kalau didoakan? :) Selain itu ketika memakai jilbab. Serasa kita kenal dengan semua muslimah. jadi mengenal indahnya ukhuwah dan indahnya mencintai dan dicintai karena ALlah. Seneng kan? Ini merupakan anugerah terindah yang ALlah berikan kepada saya... tersesat di jalan yang benar... :) saudariku sayang... pakailah pakaian taqwa...

Wednesday, April 13, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (15)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui mailbox-nya Berjilbab di Friendster atau langsung di-post aja di bagian 'comment' di bawah posting ini. Jangan 'anonymous' loh kalo bisa... Makasih...

wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 15

Feli :
1. Saya dan temen yg lg du2k disamping, sama2 pake jilbab lebaran kemaren.
2. Pengalaman: Ceritanya, lagi jalan2 ke Pasar Baru, Bandung... Tiba2, krucuk23, suara perut minta hak nya, udah deh, kita cari makan, n masuk ke tempat bubur ayam (semi resto gitu,tulisannya: BUBUR AYAM) Pas mau beli, dicuekin gitu sama yg punya toko, tukang cucinya yang bilang gini, "mba,mau ngapain?" Ya kita jawab aje, "mo beli bubur mba." Trus si mba bilang gini, "tapi disini ada babinya loh, saya cuma mo ngasih tau ajah." Welll,,,,kita langsung ambil langkah seribu, n jadi gak nafsu makan coz bayangin yg gak2... Nah itu dy, pengalaman kita waktu baru pake jilbab, coba deh klu gak pake, tau dari mana si mba, klu kita itu muslim. Well lagi, jilbab memang identitas seorang muslimah.

Hida :
1. Saya berjilbab selama 2 tahun...
2. Pengalamannya Hd(baca Hida) jadi lebih dekat dengan Allah (alhamdulillah), melalui dkm At-Takwa (dkm di sman 8).... Hd jadi lebih tau keindahan Islam.... hati Hd jadi lebih tenang.... pokoknya Hd jadi lebih bahagia dech.... mudah-mudahan balasan saya ini dapat bermanfaat walaupun sedikit... (amien...)

Yanti :
1. Saya mulai berkerudung pertama kali 11 tahun yg lalu ketika memasuki tahun pertama perkawinan. Semua melalui proses, mula2 hanya berkerudung yg disampirkan, baru tahun ke tiga perkawinan saya mulai benar2 berjilbab, jadi saya berjilbab sudah kurang lebih 8 th yang lalu.
2. Tahun pertama berkerudung banyak yg mencemooh, "Mbak Tutut ni yee..." (ya krn kerudung sampir ala mbak Tutut waktu itu)... tapi koq lama2 risi jg untuk hanya menyampirkan kerudung karena banyak melorotnya... akhirnya tahun ke 3 itulah saya memutuskan berjilbab total. Kesan yg saya rasakan lebih tenang dan nyaman krn menutup seluruh aurat. Yang lebih hebat lagi rasanya kemana-mana jadi aman dan terjaga mulai dr ucapan dan perilaku, insya Allah.

Meirani :
1. Rani berjilbab sejak 16 September 2002, ketika itu Rani baru masuk kuliah semster pertama, bertepatan ma ultahnya temen Rani yang ke 18 tahun, buat kado ultahnya dia (ga juga sih), kalo dihitung2 berarti sekarang udah hampir 3 tahun yak... niatan buat berjilbab udah lama, tapi baru kesampean pas kuliah. itu berkat ikut ceramahnya Aa' Gym di MAsjid Istiqlal.
2. Hhmmm... pas awal-awal pake jilbab, aku tuh yang masih kerepotan buat pasang jilbab istilahnya masih belom ahli deh, apalagi kalo lagi buru-buru mo kuliah, dan aku juga segan buat ngerepotin temen2 yang lain buat masangin jilbabku. Nah, suatu pagi, jam 07.45 (kurang lebih) aku masih mematut diri di depan cermin, nyobain pasang jilbab tapi ga bener2, rasanya ada yang 'aneh' aja, ga singkron kanan-kiri-nya, lipatannya ga benerlah, pokoknya ga rapi-rapi... padahal aku kuliahnya jam 8. Karena dah cape' ama tuh jilbab, akhirnya aku pakai seadanya, terserah mo rapi ato ga n langsung pergi ke kampus. Sampai di kampus dikomentarin dong ama temen2 yang lain, tapi komentarnya di luar dugaan... "Eh, Ran model jilbabnya bagus, digimanain sih?!" Hehehe... "Belom tau dia!" bisikku dalam hati yang cuma bisa nanggapi dengan senyum2 geli. Semoga ini akan bermanfaat utk saling menguatkan kita... :)

Friday, April 8, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (14)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui mailbox-nya Berjilbab di Friendster atau langsung di-post aja di bagian 'comment' di bawah posting ini. Jangan 'anonymous' loh kalo bisa... Makasih...

wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 14

Ummah :
1. Aku berjilbab Alhamdulillah dari kecil, karena didikan ayahku yg sangat hebat n aku besar di pesantren.
2. Kesan-kesan berjilbab sangat banyak... salah satunya suatu hari aku berjalan dengan temnaku yg tdk menggunakan jilbab, ternyata orang-orang blg, aku jauh lebih manis dibanding temanku, padahal klo boleh jujur, temanku itu cantiiiik sekali... gitu aja deh...

Vieny aka Ummu Naisha :
1. Saya sudah berjilbab sejak tahun 1996 tanggal 3 Februari tepatnya. Saya berjanji untuk tidak menanggalkannya sejak hari itu.
2. Dulu, saya antipati dengan jilbab. pandangan saya berubah tentang jilbab sejak berteman dengan seseorang yang rapi dan manis. Dia tidak asal saja mengenakan jilbabnya. Jujur saya heran, pandangan saya dulu terhadap wanita berjilbab yang terkesan asal-asalan dan tidak memperhatikan kerapihan berubah setelah mengenalnya. Pakaiannya santun, tapi rapih. Warna bajunya manis dan elegan. Jauh dari kesan norak, awut-awutan dan gelap kelam. Pakai jilbab salem, rok salem, atasan salem bunga-bunga kecil. Pakai jilbab biru muda, atasan motif biru tua bawahan bisa rok jeans atau rok polos biru tua juga. Saya akui tastenya terhadap pakaian bagus. Dan itu saya pikir buat dakwah juga bagus. Setelah saya pakai jilbab, ia menghadiahi saya jilbab abu-abu, gamis bunga kecil berwarna hitam ungu. Entahlah, saya lupa, dia banyak memberi hadiah pada saya. Walaupun belum bisa menjadi muslimah yang baik saya terus berusaha. Keluarga tidak melarang. Bahkan akhirnya adik pun menyusul memakai jilbab. Kisah menariknya, ternyata menjadi wanita berjilbab lebih aman. Tidak diganggu. Kalaupun diganggu ucapan mereka malah sopan dan cenderung mendoakan seperti, "Assalamu'alaikum Bu Haji.." kita jawab dalam hati, amin, mudah-mudahan jadi haji beneran. Atau "Awas, jangan dekat-dekat, bau syurga..." Wah ini mah alhamdulillah mudah2an jadi kenyataan :D Saran saya, untuk muslimah memakai pakaian yang rapi, bersih, tidak bau, sopan dan pantas dipakai. Siapa tahu lewat cara berpakaian, kita sudah berdakwah pada muslimah yang belum berjilbab.
PS: Sayang dan cintaku untuk Ummu Ayash (Tina Rakhmatin) di Bandung.

Auli :
1. Perkenalkan saya auli... saya memulai mengenakan pakaian taqwa ini kelas 2 SMA di awal semester baru.. Sebenarnya keinginan untuk mengenakan jilbab sejak SMP tapi masih kurang pede akan pemahaman itu sendiri dan belum ada lampu hijau dari orang tua. Setelah cukup paham, mulai berikhtiar dengan berbicara pada orang tua dan mengumpulkan pakaian-pakaian yang panjang dan kerudung akhirnya Allah memberikan kemudahan2 ke arah sana dan akhirnya, mulailah saya mengenakan kerudung sesuai dengan pemahaman saya. Di sekolah, teman-teman yang terlebih dahulu mengenakan jilbab... memberikan ucapan selamat dan berujar" ISTIQOMAH saudariku." Perasaan saya bahagia bercampur haru, melihat tanggapan mereka yang begitu care...
2. Setelah mengenakan busana identitas sebagai seorang muslimah ini, saya mulai merasakan nikmatnya menjadi seorang muslim. Terlibat di ROHIS, saya menemukan identitas saya dan mengenal lebih jauh tentang diri ini. Menemukan jawaban dari pertanyaan saya selama ini... "Apa yang saya tuju, mau kemana saya, dan apa yang harus saya lakukan didunia." Saya, merasakan indahnya ukhuwah islamiyah, berlomba2 dalam amal kebaikan. Dengan jilbab, saya merasa terlindungi dari mata2 jahil yang menatap penuh syahwat, lebih dihormati oleh preman2 yang suka nongkrong... so tunggu apalagi, ketika saudari2ku telah memiliki keinginan untuk mengenakan jilbab, jangan menunda2 karena hidayah itu sangat mahal dan tidak datang 2 kali... Selamat mencoba mengenakan jilbab dengan meluruskan niat, insyaAllah semua ujian yang dihadapi akan terasa mudah karena ada Zat Yang Maha Besar menemani Qt.

Ayu :
1. Saya berjilbab karena setelah lulus SD orangtua menganjurkan saya untuk masuk ke pesantren. Jadi, begitu lulus SD saya pake jilbab, tanpa tahu bahwa sebenarnya jilbab itu adalah kewajiban sebagai muslimah.
2. Waktu kecil, saya senang melihat orang berjilbab. Mereka tamak begitu dewasa, anggun, dan sederhana, bersahaja, dll. Dan saat saya mulai memakai jilbab, ada dorongan dalam diri saya untuk mewujudkan kesan2 seperti itu dalam diri saya, dalam setiap perilaku saya. Dan saya merasakan perubahan itu dalam diri saya. Saya jadi bisa mengontrol emosi saya, tidak cepat marah, tidak cepat menangis, dll. Waktu berlalu, akhirnya pengetahuan itu datang. Saya membaca buku ttg kewajiban muslimah memakai jilbab. Dan saya menemukan ayat di AlQuran ttg perintah itu. Dan saat itu saya bersyukur sekali, karena telah memakai jilbab ketika saya baligh. Dan saya juga bersyukur karena Orangtua saya terutama bapak saya, yang telah menunjukkan jalan kepada saya untuk mendapatkan hidayah itu.

Saturday, April 2, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (13)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui mailbox-nya Berjilbab di Friendster atau langsung di-post aja di bagian 'comment' di bawah posting ini. Jangan 'anonymous' loh kalo bisa... Makasih...
wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 13

Rachel:
1. Wah rachel tuh udah dari klas awal2 2 smp... sekarang lagy klas 2 sma mo naek klas 3, kira2 dah 3-4 thnan gituh deh.
2. Kesanna mmm.. banyak sih: 1. bisa jaga2 diri.. hehehe, 2. tampil beda... yaa itu aja deh. Makasih

Kadek:
1. Make jilbab sekitar 4 tahun 4 bulan 8 hari...
2. Banyak... pengalaman menarik: setelah make jilbab.,semua yang dirasain menarik... cobaan yang aku terima pun menarik..karena semenjak make jilbab aku lebih wise untuk ngejalaninnya...

Mei:
1. Bulan ini tepat se tahun, gak terasa...
2. Pengalaman menarik? buat aku, after pake jilbab, semua pengalaman menarik!

  • pertama kali pake jilbab, waktu mo balik ke surabaya, mama papa ku cuma bisa melongo... karena malemnya aku masih biasa2 aja. n mereka gak sempet komen apa2. yang aku liat cuma, senyum mengembang di bibir mereka.
  • nyampe di kampus, temen2 pada teriak n melukin aku, mpe bingung deh! semuanya salaman ma aku, kayak dapet undian apa gitu... yah maklum, aku bukan tipe feminin gitu loh..
  • saat itu juga, beberapa diantara mereka bilang, 'kok aku denger suaranya mei yah? tapi orangnya kok gak ada? setelah mereka sadar kehadiranku yang 'beda' banget, seperti sebelumnya mereka pada teriak, meluk n cipika, cipiki.
  • gak lama aku ketemu ma dosenku, n kejadian yg sama berulang! beliau meluk aku dan nyium pipiku n bilang 'selamet ya me' (dia cewek loh) mpe disini aku cuma bengong aja...
  • pertanyaan klise yg sering banget muncul adalah 'ini gara2 sapa me?' atau 'gimana ceritanya km bisa begini ?' aku cuma bisa bilang 'bukan karena siapa2' atau 'gak ada kejadian istimewa yg bikin aku berjilbab'
  • yang menarik, di lingkungan kampusku yg mayoritas chinness dgn beragam agama, yg jadi masalah buat aku, bahkan temen2 chinness ku pada bilang kalo setelah berjilbab aku tambah cantik, feminin n fashionable banget (waduh geer nih) hahaha..
  • yang pasti semua kejadian dalam setaon ini full of meaning, n makes me happy. alhamdulillah sampe detik ini aku gak pernah nyesel udah bejilbab. kayanya Allah makin sayang ma aku, coz semua permohonan ku 90 persen terkabul, amin... semoga untuk selamanya. pesenku: jangan pernah memutuskan berjilbab karena orang lain, karena itu gak berkah n gak akan bertahan lama. trust me!! setelah bejilbab teruslah mencari ridho Allah, karena cobaan untuk orang yg berjilbab lebih besar n kita harus bisa melewatinya dengan baik. jangan pernah mencoba untuk buka pasang jilbab. bener2 gak di ridhoi Tuhan...


Lisqa:
1. Saya berkerudung sejak masih kecil, waktu masih ikut pengajian di mushola deket rumah. Waktu SD, kadang-kadang aja pake kerudung, kalo lagi pelajaran agama islam. Siang-sore di MDA baru pake kerudung. Waktu itu, kalo maen ke luar rumah/jalan2 belum pake kerudung. Awal di SMP belum pake kerudung juga, tapi waktu akhir cawu 3 kelas 1 di sekolah pake kerudung lagi atas anjuran guru MDA dan berlanjut sampai ke SMU, tapi baru tahap pake kerudung di sekolah aja. Sebenarnya keinginan untuk berjilbab itu sejak masih MDA, namun waktu itu masih banyak pertimbangan dan godaan...tapi dalam hati ada niat untuk berjilbab. Hidayah Allah swt jangan hanya ditunggu, melainkan saya sendiri yang harus meraihnya... Waktu itu tgl 4 juni 2001 atau 12 Rabiul awal 1422 H hari itu tiba... Pada hari itu, saya lagi sendiri di rumah... orang tua lagi ke Garut (menghadiri pernikahan guru ngaji saya). Pagi2 saya nonton acara ceramah di Tv swasta, waktu itu yg ceramah H. Zainnudin MZ. Beliau ceramah tentang Makna Maulid Nabi... yg terpikir waktu itu adalah... hari ini saya jg hrs lahir kembali dgn keadaan saya yg berjilbab tidak hanya di sekolah, saya harus menutup aurat di depan non muhrim. Alhamdulillah... sampai sekarang dan selamanya... saya harus menutup aurat ini... dan mudah2an saya bisa istiqomah... mohon do'anya dari sahabat2...
2. Afwan, saya lupa waktunya kapan. Tapi banyak pengalaman menarik dan manfaat selama saya berjilbab. Setelah saya berjilab, teman2 saya pun juga banyak yg berjilbab, lebih aman dari gangguan laki2 yg iseng. Waktu masih berkerudung, masih ada yg suka iseng (fisik maupun lewat kata2). Alhamdulillah setelah berilbab, tidak ada lagi yg seperti itu. Mereka lebih sopan dan hanya mengucapkan salam jika saya lewat. Lebih sehat juga loh... setelah berjilbab... coba cari kenapa? Saya pernah mendengar dari radio MQ 102,7 FM para ahli yg pernah meneliti sel2 tubuh/kulit akhwat yg berjilbab dgn akhwat yg terbuka auratnya, ternyata akhwat yg berjilbab sel2 tubuhnya lebih sehat dan emosinya juga lebih stabil/lebih tenang dari pada akhwat yg tdk menutup auratnya... dan masih banyak lagi.