Oleh : Mulyana
(Source: Republika)
Rasulullah adalah seorang pemimpin dan teladan terbaik yang sangat mencintai dan menyayangi umat yang dipimpinnya. Kecintaan dan kasih sayang beliau kepada umatnya ditunjukkan dalam setiap gerak langkah kehidupannya. Bahkan, ketika menghadapi sakaratul maut yang dahsyat pun, beliau masih mengkhawatirkan umatnya dengan berkata, "Umatku, umatku, umatku...'"
Salah satu wujud kesayangan dan kecintaan Rasulullah kepada umatnya adalah pesan beliau dalam sabdanya, "Hal-hal yang paling aku khawatirkan melanda umatku ialah besar perut, banyak tidur, pemalas, dan lemah keyakinan."(HR Daruquthni dari Jabir).
Hadis di atas merupakan kekhawatiran Rasulullah akan penyakit-penyakit yang dapat menjangkiti umatnya dan menyebabkan umat ini menjadi umat yang kalah dan tidak memiliki kehormatan. Penyakit-penyakit tersebut sejatinya menjadi perhatian dan kewaspadaan kita sebagai umat Islam.
Penyakit pertama, besar perut. Besar perut artinya lebih mementingkan urusan perut dan keduniawian. Orang yang terjangkit penyakit seperti ini tidak segan-segan menghalalkan segala cara untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Dan, jika umat telah terjangkit penyakit ini, niscaya akan hilanglah kehormatan umat dan akan mengundang datangnya azab yang dahsyat.
Untuk itu, Allah memberikan petunjuk beharga bagi kita bahwa kesenangan dan kehidupan dunia adalah sementara dan tidak kekal. Akhiratlah tempat yang paling kekal. Allah SWT berfirman, "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka, tidakkah kamu memahaminya?" (QS 6:32).
Kedua, banyak tidur. Penyakit ini menyebabkan orang kehilangan produktivitasnya dalam bekerja. Selain itu, bahaya yang paling utama adalah orang-orang tersebut dapat meninggalkan kewajibannya dalam beribadah. Padahal, Rasulullah, para sahabat, dan orang-orang saleh selalu mencontohkan untuk menyedikitkan tidur dan meraih keutamaan ibadah pada sepertiga malam terakhir. Firman Allah SWT, "Hai orang yang berselimut, bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan." (QS 73:1-4).
Ketiga, malas. Malas menyebabkan seseorang kehilangan kreativitasnya dan membuang-buang waktu secara percuma. Jika umat terjangkit penyakit ini, maka kehancuran dan kemunduran umat Islam adalah keniscayaan. Keempat, lemah keyakinan. Penyakit ini menyebabkan seseorang tidak memiliki pendirian yang tetap. Jika umat terjangkit penyakit ini, maka umat akan sangat mudah diprovokasi dan diadu domba oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Uraian di atas menjelaskan betapa bahayanya penyakit-penyakit tersebut bagi kelangsungan dan kejayaan umat Islam di masa mendatang. Karenanya, mari semua komponen umat untuk saling mengingatkan agar semuanya terhindar dari penyakit-penyakit yang dikhawatirkan Rasulullah. Wallahu a'lam.
Wednesday, August 29, 2007
Penyakit umat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment