(Sumber: http://coretanimot.blogspot.com)
"Kenapa kamu pake jilbab?"
Berbagai variasi aku menjawab pertanyaan itu, tapi intinya aku mengatakan bahwa itu sebagai rasa terimakasih pada Allah SWT yang telah mengkaruniakan aku segala macam nikmat yang begitu banyak. Alasan itu sebagai perumpamaan atas alasan yang belum aku dapatkan jawabannya secara pasti kenapa aku tergerak memakai pakaian yang selalu menginspirasikan setiap aku memilih pakaian. Hal itu sudah sejak lama berlangsung, sejak dari SMA, hingga kemudian Allah memberi kekuatan untuk mendobrak keraguanku memakainya.
Berbagai persepsi orang menilai keberadaan aturan berpakaian yang membatasi pandangan mata itu. Semua orang bebas berpendapat dan menilai berdasarkan pandangan masing-masing. Itu hak asazi. Hak setiap orang, sebagaimana aku berhak menentukan bagaimana caraku berpakaian. Perbedaan sudut pandang tidak seharusnya memisahkan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia diciptakan Allah dengan berbagai macam perbedaan, dan itulah yang membuat hidup jadi lebih bergairah dan dinamis. Perbedaan dari sisi mana manusia melihat tidak sepatutnya kemudian bersitegang saling memaksakan kehendak bahwa pandangan merekalah yang benar. Apakah memandang satu sisi mata uang membuat anda bisa memandang sisi lain dari mata uang itu? Kita tidak bisa memandang dua sisi secara bersamaan, kita hanya bisa melihat apa yang ada didepan kita. Hanya Allah SWT yang mampu melakukan itu.
Setelah mengalami berbagai konfrontasi baik secara langsung maupun tidak langsung, tersamar dan yang nyata, aku menyadari bahwa pakaian kebesaran itu adalah bentuk nyata dari perlindungan Allah terhadap wanita Islam. Perlindungan dari pandangan yang sia-sia yang secara sadar atau tidak dapat memberikan dampak buruk bagi wanita itu sendiri maupun bagi orang-orang disekitarnya. Dampak itu bisa secara langsung berupa fitnah dan mengundang orang untuk membicarakan tentangnya maupun dampak yang secara terus menerus berakumulasi menjadikan karakter manusia-manusia dengan degradasi moral yang kian menurun, titik kritisnya terjadi pelecehan seksual dan beragam penganiayaan yang berobjek wanita.Jilbab mampu meredam keliaran seperti itu. Jilbab meneduhkan dan mendamaikan gejolak hati dan imajinasi manusia yang tak terbatas ruang dan waktu. Jilbab mengagungkan derajat wanita sedemikian tinggi, sampai-sampai hanya suamilah yang berhak melihat kecantikan dan keelokan seorang wanita.
Allah melindungi wanita serapat mungkin dari celah-celah yang menyusupkan kerusakan moral bagi wanita itu sendiri dan orang-orang disekitarnya. Semua wanita diciptakan indah dan cantik di mata setiap laki-laki. Tanyalah pada setiap laki-laki, jika mereka mengatakan ya, maka ia seharusnya mengerti bahwa jilbab itu adalah pakaian paling indah untuk wanita. Jika ia laki-laki yang mencintai Allah sedemikian dalam, maka ia sungguh mengerti bahwa Allah sangat menyayangi wanita, lebih senang menciptakan wanita, menjadikan wanita sebagai perhiasan surga dan memberikan pakaian kebesaran untuk mereka. Subhanallah… (alderosa)
Wednesday, April 25, 2007
Jilbabku...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment