Friday, April 8, 2005

Kesan-kesan Berjilbab (14)

Salam semua,

Tolong dijawab dua pertanyaan berikut dan sebarluaskan ya...
1. Sudah berapa lama kamu berjilbab?
2. Ada pengalaman menarik selama berjilbab, kapan dan sebutkan...

Jawabnya bisa melalui mailbox-nya Berjilbab di Friendster atau langsung di-post aja di bagian 'comment' di bawah posting ini. Jangan 'anonymous' loh kalo bisa... Makasih...

wassalam,

****

Ini jawaban-jawaban yg udah masuk - bagian 14

Ummah :
1. Aku berjilbab Alhamdulillah dari kecil, karena didikan ayahku yg sangat hebat n aku besar di pesantren.
2. Kesan-kesan berjilbab sangat banyak... salah satunya suatu hari aku berjalan dengan temnaku yg tdk menggunakan jilbab, ternyata orang-orang blg, aku jauh lebih manis dibanding temanku, padahal klo boleh jujur, temanku itu cantiiiik sekali... gitu aja deh...

Vieny aka Ummu Naisha :
1. Saya sudah berjilbab sejak tahun 1996 tanggal 3 Februari tepatnya. Saya berjanji untuk tidak menanggalkannya sejak hari itu.
2. Dulu, saya antipati dengan jilbab. pandangan saya berubah tentang jilbab sejak berteman dengan seseorang yang rapi dan manis. Dia tidak asal saja mengenakan jilbabnya. Jujur saya heran, pandangan saya dulu terhadap wanita berjilbab yang terkesan asal-asalan dan tidak memperhatikan kerapihan berubah setelah mengenalnya. Pakaiannya santun, tapi rapih. Warna bajunya manis dan elegan. Jauh dari kesan norak, awut-awutan dan gelap kelam. Pakai jilbab salem, rok salem, atasan salem bunga-bunga kecil. Pakai jilbab biru muda, atasan motif biru tua bawahan bisa rok jeans atau rok polos biru tua juga. Saya akui tastenya terhadap pakaian bagus. Dan itu saya pikir buat dakwah juga bagus. Setelah saya pakai jilbab, ia menghadiahi saya jilbab abu-abu, gamis bunga kecil berwarna hitam ungu. Entahlah, saya lupa, dia banyak memberi hadiah pada saya. Walaupun belum bisa menjadi muslimah yang baik saya terus berusaha. Keluarga tidak melarang. Bahkan akhirnya adik pun menyusul memakai jilbab. Kisah menariknya, ternyata menjadi wanita berjilbab lebih aman. Tidak diganggu. Kalaupun diganggu ucapan mereka malah sopan dan cenderung mendoakan seperti, "Assalamu'alaikum Bu Haji.." kita jawab dalam hati, amin, mudah-mudahan jadi haji beneran. Atau "Awas, jangan dekat-dekat, bau syurga..." Wah ini mah alhamdulillah mudah2an jadi kenyataan :D Saran saya, untuk muslimah memakai pakaian yang rapi, bersih, tidak bau, sopan dan pantas dipakai. Siapa tahu lewat cara berpakaian, kita sudah berdakwah pada muslimah yang belum berjilbab.
PS: Sayang dan cintaku untuk Ummu Ayash (Tina Rakhmatin) di Bandung.

Auli :
1. Perkenalkan saya auli... saya memulai mengenakan pakaian taqwa ini kelas 2 SMA di awal semester baru.. Sebenarnya keinginan untuk mengenakan jilbab sejak SMP tapi masih kurang pede akan pemahaman itu sendiri dan belum ada lampu hijau dari orang tua. Setelah cukup paham, mulai berikhtiar dengan berbicara pada orang tua dan mengumpulkan pakaian-pakaian yang panjang dan kerudung akhirnya Allah memberikan kemudahan2 ke arah sana dan akhirnya, mulailah saya mengenakan kerudung sesuai dengan pemahaman saya. Di sekolah, teman-teman yang terlebih dahulu mengenakan jilbab... memberikan ucapan selamat dan berujar" ISTIQOMAH saudariku." Perasaan saya bahagia bercampur haru, melihat tanggapan mereka yang begitu care...
2. Setelah mengenakan busana identitas sebagai seorang muslimah ini, saya mulai merasakan nikmatnya menjadi seorang muslim. Terlibat di ROHIS, saya menemukan identitas saya dan mengenal lebih jauh tentang diri ini. Menemukan jawaban dari pertanyaan saya selama ini... "Apa yang saya tuju, mau kemana saya, dan apa yang harus saya lakukan didunia." Saya, merasakan indahnya ukhuwah islamiyah, berlomba2 dalam amal kebaikan. Dengan jilbab, saya merasa terlindungi dari mata2 jahil yang menatap penuh syahwat, lebih dihormati oleh preman2 yang suka nongkrong... so tunggu apalagi, ketika saudari2ku telah memiliki keinginan untuk mengenakan jilbab, jangan menunda2 karena hidayah itu sangat mahal dan tidak datang 2 kali... Selamat mencoba mengenakan jilbab dengan meluruskan niat, insyaAllah semua ujian yang dihadapi akan terasa mudah karena ada Zat Yang Maha Besar menemani Qt.

Ayu :
1. Saya berjilbab karena setelah lulus SD orangtua menganjurkan saya untuk masuk ke pesantren. Jadi, begitu lulus SD saya pake jilbab, tanpa tahu bahwa sebenarnya jilbab itu adalah kewajiban sebagai muslimah.
2. Waktu kecil, saya senang melihat orang berjilbab. Mereka tamak begitu dewasa, anggun, dan sederhana, bersahaja, dll. Dan saat saya mulai memakai jilbab, ada dorongan dalam diri saya untuk mewujudkan kesan2 seperti itu dalam diri saya, dalam setiap perilaku saya. Dan saya merasakan perubahan itu dalam diri saya. Saya jadi bisa mengontrol emosi saya, tidak cepat marah, tidak cepat menangis, dll. Waktu berlalu, akhirnya pengetahuan itu datang. Saya membaca buku ttg kewajiban muslimah memakai jilbab. Dan saya menemukan ayat di AlQuran ttg perintah itu. Dan saat itu saya bersyukur sekali, karena telah memakai jilbab ketika saya baligh. Dan saya juga bersyukur karena Orangtua saya terutama bapak saya, yang telah menunjukkan jalan kepada saya untuk mendapatkan hidayah itu.

1 comment:

dyah said...

1. Berjilbab tadinya engga ada dalam kamus saya, sama sekali engga tertarik, tapi dgn bertambahnya umur dan mulai belajar, saya mulai punya target kapan saya harus berjilbab, alhamdulillah jauh sebelum waktu yg ditargetkan saya udah berjilbab tepatnya seminggu sebelum ramadhan 2000

2.banyak banget kesan setelah berjilbab, terutama cobaan2 dari Allah lewat keluarga sendiri, tapi alhamdulillah pelan2 mereka bisa mengerti,yang selalu bikin saya bersyukur dari pertama saya berjilbab orang2 yg engga kenal suka menyapa dengan sapaan bu haji, yang selalu saya aminkan insya Allah nanti benar2 bisa berhaji lahir & batin.