Tuesday, May 31, 2005

Mau Berjilbab Tapi Ragu Karena Masa Lalu

(Sumber: www.eramuslim.com)

Pertanyaan

Assalaamu'alaikum Wr Wb
Semoga keluarga Ustadz dirahmati oleh Allah SWT, Amin. Ustadz, saya seorang muslimah yang sedang galau hatinya. Sebagai seorang muslimah diwajibkan untuk berjilbab. Dan saya punya keinginan untuk berjilbab karena saya telah mengerti walaupun sedikit bahwa jilbab itu wajib, juga karena saya tahu bahwa aurat itu harus tertutup. Tapi, yang menjadi kegalauan hati saya adalah dulu waktu SD kelas 4 saya pernah diperkosa oleh tetangga saya, tapi sampai saat ini saya berumur 20 tahun orangtua dan keluarga saya, serta orang-orang sekitar belum ada yang tahu, juga karena saya malu.

Saat ini saya ingin berjilbab bukan karena ingin menutupi-nutupi kalau saya nggak perawan lagi, tapi karena kewajiban sebagai muslimah. Pertanyaan saya:

1. Bolehkah saya berjilbab walaupun sudah enggak perawan lagi?
2. Apakah saya harus bilang ke orangtua saya tentang masalah yang telah saya alami waktu kecil?Karena saya takut kekecewaan orangtua saya dan keluarga saya.
3. Jika saya akan menikah nanti apakah saya harus berterus terang pada calon suami saya? Bagaimana caranya saya harus berterus terang?
4. Apakah Allah juga menghukum saya, karena diperkosa dulu, karena saya dulu belum ngerti apa-apa? Jika iya apa hukuman dari Allah itu? Dan bagaimana saya harus bertaubat untuk menghapus dosa saya dulu?

Itu pertanyaan saya, semoga ustadz dapat menjawab pertanyaan saya untuk menghapus kegalauan hati saya sampai saat ini. Semoga ustadz juga merahasiakan semua ini. Do'akan saya ustadz, agar dapat menghadapi semua ini dengan sabar dan tawakal. Amin.

Jazzakumullah khairon katziro,
Wassalaamu'alaikum Wr Wb
Rtn


Jawaban

Assalaamu'alaikum Wr Wb,
Besarkanlah hati anda sebab Allah tak membebani orang di luar kesanggupannya. Apalagi Allah bahkan tak menimpakan kesalahan atau dosa pada orang yang dipaksa. Ada perbedaan yang jelas antara diperkosa dengan berzina. Bahkan antara yang diperkosa karena sebelumnya si wanita mejeng (pamer aurat) sehingga si pelaku manjadi terangsang, dengan kasus anda yang diperkosa ketika kecil.

Tanggapan kami selanjutnya,
1. Sekali lagi jangan berkecil hati, sebeb itu bukan kesalahan anda, oleh karena itu anda tak berdosa. Sebab jelas ketika anda SD kelas 4 belum bisa dimintakan pertanggung jawaban dan tak mungkin dipersalahkan anda pamer aurat.
2. Jangan berkecil hati juga karena anda belum memastikan seberapa jauh kerusakan yang anda alami. Sebaiknya anda memeriksakan diri ke dokter kandungan perempuan yang baik keislamannya. Insya Allah sekarang banyak yang demikian, bahkan kami bisa merekomendasikan seorang diantaranya kepada anda yang praktek di Jakarta. Tanyakan seberapa parah kerusakan yang terjadi dan apakah kelak suami akan merasakan perbedaannya. Masih ada harapan kondisinya tak separah yang anda bayangkan.
3. Apapun hasil pemeriksaan dokter, apakah rusak parah atau tidak, tampaknya mental anda juga perlu direhabilitasi. Seperti biasa, koran perkosaan masalah terberatnya adalah luka batin, merasa kotor, merasa hina dan merasa disakiti. Kami anjurkan anda juga mengunjungi psikolog wanita baik secara konsultasi tulisan maupun langsung, syaratnya: harus dengan psikolog wanita yang mengerti niali-nilai Islam dan menjalankan dengan baik. Kamipun bisa merekomendasikan ke anda salah seorang diantaranya.
4. Kami menganjurkan anda mengukur diri, apakah anda sanggup mengatasi masalah ini sendirian, atau perlu bantuan prang lain. Jika perlu, berundinglah dengan ibu atau ayah. Pertimbangkanlah dengan seksama, jangan asal pilih seorang teman yang kami khawatir suatu saat akan menyebarkan berita ini sengaja atau tidak.
5. Tentang apakah perlu berterus terang kepada suami atau tidak, tergantung kepada hasil pemeriksaan dokter, jika dokter mengatakan Insya Allah suami tak akan tahu bedanya, maka untuk apa memberitahu? Kesucian dalam Islam adalah menurut niat. Kejadiannya dulu terjadi sama sekali bukan niat dari anda! Insya Allah anda tetap suci di mata Allah. Jangan mengkhawatirkan sesuatu yang masih jauh dari kenyataan, tetaplah optimis Allah akan memberikan yang terbaik. Wallahua?lam bishshowwaab

Wassalaamu'alaikum Wr Wb

HM Ihsan Tanjung dan Siti Aisyah Nurmi

No comments: