Friday, September 2, 2005

Kiat Mengajak Muslimah Berjilbab (1/3)

Oleh : Siti Tri Zakiyah
(Sumber: CyberMQ)


"Bagaimana cara menyikapi para muslimah yang belum sempurna menutup auratnya?"

1. Bijak Menyikapi Kekurangan Orang Lain

Bagaimana mengajak saudara, teman, dan para muslimah di sekitar kita berjilbab? Atau setidaknya, bagaimana cara menyikapi para muslimah yang belum sempurna menutup auratnya? Sebelum menjawab semua itu, kita mencoba mengupayakan bagaimana kiat untuk bijak menyikapi kekurangan orang lain.

Pertama, Bersyukur kepada Allah SWT, jika kita tak memiliki kekurangan yang serupa dengan orang yang kita saksikan kekurangannya. Sesungguhnya, kita terhindar dari kekurangan itu pun pada hakekatnya adalah karunia-Nya.

Kedua, Berlindung kepada Allah SWT dari memiliki kekurangan yang serupa. Jika bukan karena perlindungan Allah, belum tentu kita terhindar dari keadaan semacam itu.

Ketiga, Doakan orang yang memiliki kekurangan agar berubah menjadi lebih baik. Doakan pula orang yang berbuat salah agar dibimbing Allah bertaubat dan memperbaiki diri.

Keempat, Sampaikan dakwah kepadanya. Informasikan manfaat setiap amal yang kita perbuat. Informasikan kerugian dan dampak buruk yang dialami oleh diri kita sendiri, juga oleh orang di sekitar kita akibat dari apa yang kita perbuat. Bisa jadi seseorang berbuat salah, karena belum mengetahui hal itu salah atau belum tahu akibat buruk perbuatannya. Kiat diatas dapat digunakan bila melihat para muslimah yang cara berpakaiannya atau cara berhijabnya masih belum sempurna, misalnya;

  • Pertama, jika kita telah sempurna menutup aurat, maka bersyukurlah kepada Allah. Jangan sampai kita menjadi ujub (bangga diri) dan sombong (merasa diri lebih baik atau lebih shalehah). Sesungguhnya, kita bisa menutup aurat dengan baik karena rahmat dan karunia Allah. Jika Allah tidak membimbing, belum tentu kita berbuat lebih baik.
  • Kedua, Senantiasa berlindung kepada Allah dari cara berpakaian yang tak disukai-Nya. Ini kisah nyata, saya pernah melihat seorang muslimah yang pakaiannya sangat terjaga, kemudia ia memperbincangkan sekelompok muslimah yang pakaiannya belum sempurna. Sayangnya, tak berapa lama, ia pun berpakain seperti para muslimah yang ia perbincangkan. Artinya, bila tidak berlindung kepada Allah, bisa saja suatu saat kita enggan menyempurnakan penutup aurat kita. Naudzubillahi mindzalik.
  • Ketiga, Doakan saudara kita yang belum sempurna cara menutup auratnya agar segera menyempurnakannya. Jangan sampai kita menyebarkan aib dan ghibah, karena semua itu tidak membuat menjadi bertaubat atau menjadi lebih baik. Bahkan perbuatan itu hanya menambah dosa bagi kita.
  • Keempat, Informasikan terhadap para muslimah yang belum menutup aurat dengan sempurna tentang manfaat memakai jilbab dengan benar. Dalam menginformasikan, kita bisa menggunakan kiat-kiat yang pernah disampaikan Aa Gym, seperti kita untuk sebuah perubahan dengan 3 M nya (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang terkecil, Mulai saat ini juga), serta kiat berdakwah dengan menggunakan formula 3 A (Aku bukan ancaman bagimu, Aku menyenangkan bagimu, dan Aku bermanfaat bagimu).
(bersambung)

1 comment:

Mutiah Aulia said...

terima kasih teh Zakiyah. Bermanfaat sekali.